Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 06 Februari 2025

Massa Kembali Serang PT Prima Alumga, Investor Tak Betah

Oleh Tongam Rosario Sidabutar, S.Pd

Berita
Massa Kembali Serang PT Prima Alumga di Mesuji, Investor Tidak Betah, Foto:Ist

Berdikari.co, Mesuji - Paska peristiwa teror pembakaran satu unit excavator milik PT Prima Alumga (PPA) oleh orang tidak dikenal (OTK) yang lalu, massa Kembali Serang PT Prima Alumga. Investor Tidak Betah Peristiwa yang terjadi di PT Prima Alumga (PPA) di Kabupaten Mesuji, tepatnya berada di Kecamatan Mesuji Timur ini makin menjadi-jadi.

Hal itu terlihat dari beberapa kejadian yang terus terjadi, mulai dari pencurian buah sawit, pengerusakan, pengancaman, penusukan terhadap karyawan, pembakaran, dan yang baru terjadi yakni penyerangan kembali ke areal perkantoran perusahaan tersebut.

Kendati demikian, pihak perusahaan dari PPA yang ada di Kabupaten Mesuji hingga pusat telah makin gerah alias tidak betah akibat belum mendapatkan kepastian hukum.

Hal itu diungkap Senior Executive PT Prima Alumga, Darmawansyah kepada kupas tuntas. "Kami yang di Mesuji sudah merasa tidak betah, sudah gerah. Dan pimpinan kami di pusat juga sudah gerah. Kami merasa APH kurang maksimal dalam penegakan hukum, kepastian hukum adalah corong kami dalam berinvestasi, jadi tolong beri kami kepastian hukum," tegas Darmawansyah, Kamis (06/02/2025).

Kemudian, Senior Executive PT Prima Alumga menjelaskan, bahwa peristiwa yang baru terjadi pada Rabu (05/02/2025) siang kemarin merupakan akumulasi dari peristiwa sebelumnya.

"Kejadian siang kemarin pada pukul 13.00 WIB, kami mengalami kerugian miliaran rupiah atas penyerangan tersebut, mulai dari merusak dan membakar 1 kopel mes type 45 D4, 1 blok mes type 54m2 D2, kantor seluruh kaca pecah, dua bangunan mes manager kondisi kaca pecah, 1 unit traktor dibakar, dan 1 unit mobil patroli hancur," ungkapnya seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Selain itu, Darmawansyah menuturkan, massa yang menyerang kemarin menggunakan senjata api secara bebas, itu sangat memprihatinkan.

"Kami lihat, oknum massa yang menyerang ada banyak memakai senjata api secara bebas, kita negara hukum, ini adalah cara yang tidak baik karena kita adalah negara hukum, cara premanisme yang begini harus ditindak secara tegas," pintanya.

"Jadi, kejadian berawal dari Pukul 13.00 WIB, ada massa sekitar 100 orang dari arah Desa Sungai Cambai, menaiki 4 klotok datang ke arah PPA. Setibanya di PPA ( estate ceria), massa langsung meletuskan beberapa kali tembakan dan massa langsung masuk ke areal perumahan karyawan dan melakukan pembakaran dan perusakan, kemudian setelah itu mereka langsung kembali," terangnya.

Darmawansyah mengatakan, kejadian seperti ini sampai kapan bisa berhenti. Sebab, hingga kini seluruh karyawan PPA menjadi tidak tenang dalam bekerja.

"Mau sampai kapan begini terus, kasihan para karyawan, mereka bekerja penuh tekanan dan kekuatiran. Kondisi mencekam begini sudah kami rasakan berbulan-bulan," imbuhnya. 

Hingga berita ini diturunkan, kupas tuntas masih menunggu tanggapan dari Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Harris atas peristiwa tersebut. (*)

Editor Ryanna Nathania