Berdikari.co, Bandar Lampung - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Lampung mengkritik Perum Bulog Lampung yang menargetkan penyerapan beras hanya 100 ribu ton.
Sekretaris DPD HKTI Provinsi Lampung, R. Prabawa mengungkapkan, jika Bulog hanya menyerap 100 ribu ton beras, maka masih ada ratusan ribu ton beras lagi yang berpotensi tidak terserap.
Menurut Prabawa, kondisi ini dikhawatirkan akan merugikan petani, apalagi di tengah upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
"Semestinya Bulog harus menyerap beras sesuai arahan dari pemerintah pusat untuk menjaga ketahanan pangan. Jadi bagaimana caranya Bulog bisa menyerap lebih banyak dari hasil panen petani. Kalau Bulog hanya menyerap 100.000 ton, lalu sisanya mau dikemanakan?" kata Prabawa, Kamis (6/2/2025).
Prabowo berharap, Bulog Lampung harus meningkatkan target penyerapan beras agar lebih maksimal. Pasalnya, jika produksi berlimpah tetapi tidak ada jaminan penyerapan yang cukup, petani akan kesulitan menjual hasil panennya.
"Salah satu solusi yang diusulkan adalah menjadikan sebagian beras sebagai beras premium atau produk olahan lain yang bisa memberikan nilai tambah bagi petani," ucap dia.
Saat ini, lanjut Prabawa, di Provinsi Lampung tengah memasuki musim hujan yang diperkirakan akan mempengaruhi produksi gabah.
Prabawa mengingatkan ancaman banjir menjadi salah satu tantangan yang harus diantisipasi. Sistem persawahan yang terdampak banjir berpotensi menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen padi.
Meski begitu, ia optimistis dengan proyeksi hasil panen padi tahun ini jika sistem pasca panen dapat dikelola dengan baik.
Menurutnya, perhatian pemerintah dan pemangku kepentingan terhadap kebutuhan petani sangat penting. Salah satunya adalah penyediaan benih unggul bersubsidi yang dapat meningkatkan produksi.
"Kepastian penjualan hasil panen itu juga penting. Selain itu, kualitas benih juga harus diperhatikan. Jika benih yang digunakan bagus, maka hasil panen juga akan lebih maksimal. Pemerintah harus memastikan adanya subsidi benih unggul untuk membantu petani meningkatkan produktivitas," tegasnya.
Ia melanjutkan, di tengah target produksi yang tinggi, dukungan dari Bulog dan pemerintah sangat diharapkan oleh para petani. Penyerapan hasil panen secara maksimal bukan hanya akan membantu petani, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Jumat 07 Februari 2025, dengan judul "HKTI Kritik Penyerapan Beras Bulog Minim"