Berdikari.co, Bandar Lampung - Siswa kelas XII SMA Pelita Bangsa Bandar
Lampung dan SMAN 1 Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus, terancam tidak bisa daftar
Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ke perguruan tinggi negeri (PTN).
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Lampung menyebut ada
dua sekolah di Provinsi Lampung yang terkendala dalam finalisasi Pangkalan Data
Sekolah dan Siswa (PPDS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ke
PTN.
"Di Provinsi Lampung hingga kini kami baru mendapatkan dua laporan dari
dua sekolah terkait kendala dalam pelaksanaan SNBP, yakni SMA Pelita Bangsa dan
SMAN 1 Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus," kata Ketua MKKS SMA Provinsi
Lampung, Hendra Putra, Senin (10/2/2025).
Hendra mengatakan, untuk SMA Pelita Bangsa mungkin mereka tidak
mempermasalahkan SNBP karena kebanyakan siswanya memiliki entitas tersendiri
dan lebih memilih kuliah di perguruan tinggi swasta.
"Namun, tetap ada beberapa siswa yang berminat untuk masuk perguruan
tinggi negeri, sehingga hal ini tetap menjadi catatan penting bagi kami,"
kata Hendra.
Menurut Hendra, yang lebih serius ada di SMAN 1 Sumber Rejo, Tanggamus.
Karena ada seratusan siswa yang datanya tidak terupdate pada finalisasi PPDS.
"SMA Negeri 1 Sumber Rejo menghadapi masalah yang lebih serius. Dari awal
mereka sudah melaporkan adanya persoalan dan kami telah mengambil
langkah-langkah cepat untuk menyelesaikannya," jelasnya.
Hendra mengungkapkan, sata kepala SMAN 1 Sumber Rejo melapor, pihaknya
langsung mengarahkan mereka untuk berkoordinasi dengan panitia lokal di
Universitas Lampung.
"Namun, panitia lokal tidak dapat memberikan solusi karena terikat dengan
panitia pusat. Kami kemudian menyarankan pihak sekolah untuk meminta penambahan
waktu langsung ke Jakarta. Meskipun penambahan waktu telah diberikan, masalah
tersebut tetap belum terselesaikan hingga hari ini," ujarnya.
Hendra menerangkan, untuk proses pelaksanaan SNBP sekolah lainnya di
Lampung berjalan lancar.
"Di SMAN 2 Bandar Lampung misalnya, kami selalu mengkoordinasikan proses
pendaftaran dengan baik. Kami bahkan mengadakan pertemuan dengan siswa yang
eligible untuk memastikan pilihan mereka telah dipersiapkan dengan matang dan
terkoordinasi dengan orang tua," jelasnya.
Bahkan, lanjut Hendra, SMAN 2 Bandarlampung juga membuat kebijakan agar pendaftaran
selesai lebih awal untuk menghindari masalah teknis di batas waktu.
"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa kendala seperti ini
selalu ada. Tetapi tahun ini batas waktu pendaftaran sangat terbatas. Ditambah
lagi, suasana liburan membuat guru dan staf yang menangani masalah ini juga
sedang libur," paparnya.
Ia menegaskan, permasalahan di dua SMA tersebut, terlebih di SMAN 1 Sumber Rejo
menjadi kelalaian yang harus dipertanggungjawabkan dan perbaikan kedepannya
agar tidak terulang kembali.
"Solusi atas kelalaian SMAN 1 Sumber Rejo ini, mereka mengaku akan menyewa
guru les bagi siswa yang tidak dapat mengikuti SNBP agar dapat diterima ke PTN
melalui jalur lainnya," ucap Hendra. (*)