Berdikari.co, Bandar Lampung - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Lampung, Dedy Hermawan, mengingatkan pentingnya pemimpin yang turun langsung ke masyarakat guna memahami kondisi dan permasalahan yang ada.
“Jadilah pemimpin rakyat, jangan jadi boneka oligarki. Turun ke tengah masyarakat, melihat kondisi nyata, dan berikan solusi efektif,” kata Dedy, Rabu (19/2/2025).
Dedy juga menyarankan kepada pasangan pemimpin baru harus menghadirkan kepemimpinan yang solid, berbagi tugas dengan baik, serta memegang teguh integritas, visi, dan ketegasan dalam melayani masyarakat.
“Pemimpin baru tidak elitis atau anti kritik, melainkan tampil sebagai sosok negarawan yang berpikir untuk kepentingan jangka panjang, bukan sekadar lima tahun ke depan,” ujar Dedy.
"Hadirkan keteladanan, dan pemimpin populis. Tampilkan sosok pemimpin negarawan, tidak hanya berfikir dan bekerja untuk kepentingan politik lima tahunan, tapi untuk membangun peradaban demi generasi masa depan," lanjutnya.
Dedy juga meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang baru bisa menjadikan Provinsi Lampung dan masyarakat Lampung diapresiasi pada level nasional karena keberhasilannya mengatasi masalah-masalah kemiskinan, pembangunan manusia, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan prestasi-prestasi kesejahteraan rakyat.
“Sda beberapa masukan kepada pemimpin baru Lampung yakni pastikan janji-janji kampanye telah terintegrasi dalam perencanaan pembangunan selama 5 tahun kedepan,” ucap Dedy.
Kemudian, segera memeriksa kesehatan birokrasi Pemerintah Provinsi Lampung, diagnosis penyakit-penyakit dalam tubuh birokrasi dan lakukan reformasi total di dalamnya.
"Sebab birokrasi yang sakit akan menjadi beban bagi kepemimpinan baru dalam rangka menunaikan janji-janji politiknya kepada rakyat," tegas Dedy.
Selanjutnya, kata Dedy, sehatkan APBD, lakukan pemeriksaan seluruh item-item dalam tubuh APBD, bersihkan kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber kebocoran dan pemborosan serta lahan korupsi dan pastikan APBD telah berpihak untuk kepentingan rakyat.
“Lalu lakukan pertemuan konsolidasi dengan seluruh bupati dan walikota se-Lampung untuk membangun komitmen dan gerak sinergis membangun Lampung,” ungkapnya.
"Terakhir mengundang seluruh mitra strategis dari kalangan masyarakat sipil dan dunia usaha untuk bekerja membangun Lampung," sambungnya.
Sementara Pengamat Ekonomi Unila sekaligus Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Lampung, Usep Syaipudin, menyatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung masih menghadapi tekanan dan tertinggal dibandingkan angka nasional.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional pasca pandemi mengalami tren menurun, dari 5,32 persen pada 2022 menjadi 5,05 persen pada 2023. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi nasional juga menunjukkan penurunan dari 5,05 persen pada triwulan II menjadi 4,95 persen pada triwulan III.
Sementara Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,28 persen pada 2022 dan meningkat tipis menjadi 4,55 persen pada 2023. Namun, ketidakstabilan masih terlihat di 2024 dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I sebesar 3,30 persen, triwulan II sebesar 4,80 persen, dan triwulan III sebesar 4,81 persen.
Ia menjelaskan, tekanan terhadap ekonomi Lampung salah satunya disebabkan oleh daya beli masyarakat yang melemah, tercermin dari laju inflasi yang terus menurun. Inflasi Lampung tercatat sebesar 3,45 persen pada Maret 2024, turun menjadi 2,84 persen pada Juni 2024, dan lebih rendah lagi pada September 2024 di angka 2,16 persen.
“Inflasi yang rendah tidak selalu mencerminkan stabilitas ekonomi, melainkan bisa menjadi indikasi kondisi overcooled yang memperlambat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sektor pertanian yang selama ini menjadi sektor dominan, justru mengalami pertumbuhan negatif pada 2024, berkisar antara -1,49 persen hingga -1,71 persen. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi padi pada 2024 diperkirakan mencapai 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, lanjut dia,k beberapa sektor lain menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sektor industri pengolahan diperkirakan tumbuh antara 7,9 persen hingga 8,5 persen, sektor perdagangan sekitar 8 persen hingga 9 persen, sementara sektor konstruksi diprediksi stabil dengan pertumbuhan sekitar 6,3 persen hingga 7,7 persen.
Sektor transportasi yang sebelumnya tumbuh pesat dengan angka 20,31 persen pada 2022 dan 16,66 persen pada 2023, diperkirakan tumbuh di kisaran 13,20 persen hingga 14,53 persen pada 2024.
Sementara itu, sektor informasi dan komunikasi juga mengalami perkembangan signifikan dengan proyeksi pertumbuhan 8,5 persen hingga 9,25 persen.
Menurut Usep, tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi ekonomi Lampung. Beberapa faktor yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi adalah pemotongan dana transfer ke daerah yang dapat menekan APBD dan menurunkan kualitas layanan publik. Kenaikan upah minimum sebesar 6,5 persen pada 2025 yang berpotensi membebani dunia usaha.
"Penerapan opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 yang berisiko menurunkan pendapatan pajak daerah. Lalu kondisi keuangan Pemerintah Provinsi Lampung yang mengalami defisit sejak 2020 hingga 2023, dengan hutang Dana Bagi Hasil (DBH) kepada kabupaten/kota mencapai Rp1,08 triliun pada 2023," jelasnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, ia merekomendasikan beberapa langkah strategis, diantaranya meningkatkan koordinasi antar kepala daerah, lembaga, serta kemitraan publik dan swasta guna memastikan kebijakan APBD lebih produktif.
Mendorong kebijakan ekonomi yang inklusif agar pemulihan ekonomi berjalan merata, serta melakukan diversifikasi ekonomi dengan memperkuat sektor industri pengolahan, pariwisata dan jasa guna mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian.
"Pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan, jembatan, bendungan, dan telekomunikasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Memperbaiki tata kelola pemerintahan dan birokrasi, lalu menyusun roadmap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif dan memperkuat ketahanan pangan dan stabilisasi harga, " ungkapnya.
Selain itu, untuk mengatasi persoalan keuangan daerah beberapa langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui hilirisasi komoditas lokal seperti kopi, singkong, dan kelapa sawit agar menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.
Kemudian, industrialisasi berbasis sumber daya lokal guna memperluas perekonomian daerah dan menarik investor. Mengoptimalkan sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi PAD. Memprioritaskan belanja modal yang mendukung pertumbuhan ekonomi, serta memangkas pengeluaran yang tidak produktif.
“Jika langkah-langkah strategis ini dapat dijalankan dengan baik, perekonomian Lampung dapat lebih stabil dan mampu menghadapi tantangan di tahun 2025,” pungkas Usep.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung berharap Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang baru dilantik dapat menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Provinsi Lampung, Romi Junanto Utama mengatakan, iklim usaha dan investasi yang kondusif dapat diciptakan dengan kebijakan yang pro bisnis dan dunia usaha.
"Harapannya agar Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru dilantik mampu menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan kebijakan yang pro bisnis dan dunia usaha," kata dia, Rabu (19/2/2025).
Ia meyakini dibawah kepemimpinan Mirza-Jihan dapat menggali berbagai potensi daerah sehingga dapat dijadikan sebagai peluang usaha dan bisnis.
"Gubernur Mirza memiliki jiwa entrepreneur yang mampu menggali berbagai potensi di daerah. Sehingga dapat dijadikan peluang usaha dan bisnis baik untuk pengusaha lokal maupun investor luar," jelasnya.
Romy mengatakan, dengan banyaknya peluang usaha dan investor yang menanamkan investasi di Lampung akan meningkat pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pertumbuhan ekonomi nasional akan cepat tumbuh positif apabila ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang positif dari daerah," kata dia.
Ia juga meyakini Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang baru dapat menjadi pemimpin yang bisa menjadi teladan masyarakat.
Selain itu, ia juga berharap Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dapat merealisasikan semua janji kampanyenya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Puji Raharjo, mengatakan terpilihnya Mirzani-Jihan merupakan amanah besar yang mencerminkan kepercayaan masyarakat Lampung terhadap kepemimpinan mereka yang diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi daerah.
"PWNU Lampung menaruh harapan besar agar kepemimpinan baru ini menghadirkan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan keagamaan, serta memperkuat sinergi dengan ulama dan organisasi keagamaan," kata Puji, Selasa (18/2/2025).
Menurutnya, sebagai organisasi keagamaan yang memiliki komitmen dalam membangun masyarakat yang moderat dan sejahtera, PWNU Lampung menegaskan kesiapan untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemprov Lampung dalam menjalankan program-program strategis.
“Dimana fokus utama kerja sama ini meliputi peningkatan ekonomi umat, penguatan pendidikan berbasis keislaman, serta menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman,” ungkapnya.
"Kami berharap kepemimpinan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela membawa semangat baru dalam mewujudkan Lampung yang lebih maju, adil, dan berdaya saing, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kearifan lokal," lanjutnya.
Puji mengungkapkan, selama ini Provinsi Lampung dikenal sebagai salah satu basis Nahdlatul Ulama terbesar di luar Pulau Jawa.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada Februari 2018 menunjukkan bahwa dari 95,50 persen penduduk muslim di Lampung, sebanyak 72 persen atau sekitar 4,5 juta orang mengidentifikasi diri sebagai warga NU.
"PWNU Lampung juga mendoakan agar Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah kepemimpinan yang diambil, sehingga Lampung dapat menjadi provinsi yang aman, makmur, dan bermartabat," katanya.
Puji juga mendoakan agar kepemimpinan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela sukses dalam menjalankan tugas demi kemajuan Lampung.
“Selamat menjalankan amanah kepada Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela. Semoga sukses dalam mengemban tugas demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Lampung," ungkap Puji. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 20 Februari 2025, dengan judul "Pengamat: Jadilah Pemimpin Rakyat, Jangan Jadi Boneka Oligarki"