Berdikari.co, Bandar Lampung – Sebuah insiden
teror bom molotov menimpa rumah seorang pengacara ternama, Robert Octavianus
Aruan, di Bandar Lampung. Peristiwa ini terjadi di Jalan Rafflesia, Kelurahan
Way Dadi, Kecamatan Sukarame, pada Rabu dini hari (5/3/2025), sekitar pukul
00.37 WIB. Aksi tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) dan sempat
mengejutkan warga sekitar.
Robert menjelaskan, saat kejadian dirinya sedang
tertidur dan dibangunkan oleh sepupunya yang mendengar suara dentuman keras.
"Saya terbangun setelah sepupu saya membangunkan, katanya ada yang
melempar molotov ke rumah," ungkap Robert.
Ketika keluar rumah, Robert menemukan botol
dengan sumbu yang telah pecah berserakan, serta kaca jendela rumahnya yang
rusak akibat lemparan tersebut. "Saya kaget karena ada botol pecah dan
sumbu yang berbau pertalite di sekitar rumah," tambahnya.
Robert segera memeriksa rekaman CCTV dan
melihat pelaku yang tidak mengenakan helm namun menutupi wajahnya dengan
masker. Pelaku menggunakan sepeda motor dan melemparkan bom molotov tersebut ke
arah rumah Robert sebelum pergi. "Beruntung, bom molotov tidak sempat
terbakar," ujarnya.
Robert menduga teror ini terkait dengan
pekerjaannya sebagai pengacara, mengingat beberapa kasus penting yang sedang ia
tangani. Meski diteror dengan cara yang mengancam, Robert menegaskan bahwa
dirinya tidak akan gentar. "Saya tidak takut. Saya tetap akan menjalankan
tugas sebagai advokat dengan profesional," tegasnya.
Atas kejadian ini, Robert langsung melaporkan
insiden tersebut ke Polsek Sukarame untuk segera ditindaklanjuti. Pihak
kepolisian, melalui Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Enrico Donald
Sidauruk, membenarkan adanya laporan pelemparan bom molotov tersebut. Tim
Inafis Satreskrim Polresta Bandar Lampung telah turun ke lokasi untuk melakukan
olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saat ini penyelidikan sedang berjalan.
Kami akan terus mendalami kasus ini. Mohon waktu untuk proses lebih
lanjut," ujar Kompol Enrico.
Peristiwa teror ini telah menarik perhatian
publik, dan masyarakat berharap pihak berwenang segera mengungkap identitas
pelaku serta motif di balik aksi tersebut.