Berdikari.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) mencatat, hingga saat ini sudah ada 30 pekon (desa) yang mengonfirmasi akan menyelenggarakan pesta budaya Sekura Cakak Buah pada perayaan Idulfitri tahun 2025.
Kepala Disporapar Lampung Barat, Dahlin, melalui Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif, Endang Guntoro, mengatakan bahwa hingga pertengahan Ramadan, sudah terdata sebanyak 30 pekon yang tersebar di berbagai kecamatan di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.
"Kemungkinan masih akan bertambah dari 30 pekon ini. Kalau kita melihat dari dua tahun terakhir, tahun 2023 ada 24 pekon, kemudian pada tahun 2024 ada 26 pekon, dan tahun ini naik lagi, mungkin akan lebih dari 30 pekon penyelenggara," kata dia, seperti dikutip dari Kupastuntas.co, Selasa (18/3/2025).
Ia mengatakan, jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah, sebab dari daerah Sukau, Balik Bukit, dan beberapa daerah lain, banyak yang belum mengonfirmasi akan menyelenggarakan pesta budaya Sekura Cakak Buah, meskipun di beberapa daerah ada kesenian lain selain Sekura.
"Walaupun bentuk dari pesta budaya mereka bukan hanya Sekura, tetapi ada kesenian lain yang menjadi tradisi di sana. Ini menunjukkan fenomena perubahan dan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya serta tradisi masa lalu," sambungnya.
"Hal ini yang kita pantik melalui ajang festival, dan kita beri dorongan secara moril meskipun dalam beberapa tahun terakhir kita belum mampu memberikan dukungan materi. Namun, mudah-mudahan tahun depan kita upayakan agar ada sharing dalam bentuk dana dari pemerintah daerah," imbuhnya.
Endang menambahkan bahwa sebenarnya masih banyak sekali tradisi dan budaya yang belum tergali di Lampung Barat. Tinggal bagaimana generasi muda, khususnya, menggali dan mempertahankan tradisi tersebut agar menjadi langkah kreatif bagi generasi mendatang.
"Terlebih di zaman modern saat ini, artinya hidup di era serba digital tapi masih mau mempertahankan seni budaya tradisi ini sangat membanggakan. Kita semua berperan, dari media berperan sebagai publikasi, dan pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator untuk memberikan ruang ekspresi," jelasnya.
"Bagaimana pesta budaya Sekura ini bisa dikenal di tingkat nasional tentu karena peran kita semua. Yang paling berperan adalah generasi muda yang ada di pekon, karena mereka lah motor penggerak dari kelestarian sebuah kebudayaan," sambungnya.
Ia berharap ada kolaborasi dan kerja sama yang saling membesarkan dan tidak saling mengecilkan. "Karena siapa lagi yang akan melestarikan kalau bukan kita? Mudah-mudahan ini akan terus berkesinambungan, bukan hanya di tahun ini, tapi juga di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
"Mudah-mudahan semangat generasi muda ini tidak hanya berhenti di era sekarang, tetapi ada pewarisan-pewarisan yang disampaikan kepada generasi setelah kita. Bukan hanya pesta budaya Sekura yang kita bangkitkan, tapi juga seni tradisi lain yang akan kita angkat sebagai kekayaan khasanah budaya Nusantara yang ada di Bumi Sekala Bekhak," kata dia.
Sebab, kata Endang, pesta budaya Sekura Cakak Buah bukan hanya berdampak terhadap kelestarian tradisi dan budaya, tetapi juga berdampak terhadap perekonomian daerah, khususnya bagi para pelaku UMKM. Tercatat dalam beberapa tahun terakhir, perputaran ekonomi dari pelaku UMKM sangat besar.
"Sebagai contoh, para penjual bakso bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah per hari selama penyelenggaraan di satu pekon (desa). Demikian juga penjual sayuran, mainan, baju, dan lainnya. Mereka mendapatkan keuntungan yang cukup besar," jelasnya.
"Artinya, ada dampak secara ekonomi yang menggerakkan perekonomian masyarakat, karena pesta budaya Sekura ini ajang yang digelar satu kali dalam setahun. Jadi, kita menyambut hari raya dengan lama, ada modal untuk menyongsong hari raya, menyongsong pesta budaya Sekura, ada perputaran uang di sana," tambahnya.
Endang menambahkan, penyelenggaraan pesta budaya Sekura juga berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Lampung Barat. Banyak wisatawan baik dari Bandar Lampung, Palembang, Sumatera Selatan, maupun Jakarta yang ingin melihat pesta budaya Sekura tersebut.
"Inilah pentingnya media sebagai corong publikasi. Media besar memiliki dampak yang cukup besar, dan pesta budaya Sekura ini memiliki dampak positif bagi Lampung Barat," pungkasnya.
Berikut Jadwal Pelaksanaan Pesta Budaya Sekura di Lampung Barat :
1 Syawal 1446 H
- Pekon Muara Jaya II – Kebun Tebu
2 Syawal 1446 H
- Pekon Padang Dalom – Balik Bukit
- Pekon Sukaraja – Batu Brak
- Pekon Kenali – Belalau
- Pekon Way Mengaku – Balik Bukit
- Pekon Muara Jaya II – Kebun Tebu
- Pekon Sukabumi – Batu Brak
3 Syawal 1446 H
- Pekon Hujung – Belalau
- Pekon Kuta Besi – Batu Brak
- Pekon Way Empulau Ulu – Balik Bukit
- Pelita Jaya Bahway – Balik Bukit
- Pekon Kembahang – Batu Brak
- Pekon Padang Cahya II – Balik Bukit
4 Syawal 1446 H
- Pekon Balak – Batu Brak
- Sukarami – Balik Bukit
- Umbulioh/Sebarus – Balik Bukit
- Pekon Negeri Ratu – Sukau
- Pekon Padang Cahya – Balik Bukit
- Bakhal Kurungan Aji – Sukarami – Balik Bukit
- Pekon Negeri Ratu – Batu Brak
- Pekon Gunung Sugih – Balik Bukit
- Bedudu – Belalau
- Kurungan Aji – Balik Bukit
- Tabak Lom – Batu Brak
5 Syawal 1446 H
- Pekon Kegeringan – Batu Brak
- Pekon Bakhu – Batu Ketulis
- Pekon Bahway – Balik Bukit
6 Syawal 1446 H
- Pekon Canggu – Batu Brak
- Pekon Watas – Balik Bukit
- Sekuting – Balik Bukit
7 Syawal 1446 H
- Pasar Liwa – Balik Bukit. (*)