Kupastuntas.co, Lampung Barat - Sejumlah masyarakat di Lampung Barat masih
mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan gas LPG 3 Kilogram (Kg) di pasaran,
bahkan beberapa warga sampai mencari di beberapa agen di sejumlah kecamatan
namun ketesediaan kosong.
Fakta tersebut sekaligus membantah pernyataan pemerintah kabupaten Lampung
Barat melalui Wakil Bupati Mad Hasnurin yang menyatakan bahwa stok LPG 3 Kg
cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran.
Hal tersebut disampaikan Mad Hasnurin bersama jajaran saat melakukan
Inspeksi mendadak di gudang dan agen gas LPG di wilayah Kecamatan Balik Bukit
bersama Wakapolres Lampung Barat Kompol Gigih Andri Putranto, Selasa
(25/3/2025).
Sarni salah satu warga Kecamatan Batu Brak mengaku kesulitan mendapat
pasokan gas LPG 3 Kg sejak beberapa hari terakhir, bahkan dirinya sudah mencari
hingga ke Pasar Liwa Kecamatan Balik Bukit namun hasilnya nihil.
"Di warung-warung kosong, di agen juga kosong bahkan saya sudah cari
sampai Liwa tapi stoknya kosong semua, makanya kami heran kemarin pak wakil
bupati bilang stok nya cukup itu dari mana," kata dia, Rabu (26/3/2025).
Ia menduga ada permainan oknum yang tidak bertanggung jawab terkait langkanya
pasokan gas LPG, sebab jika memang stok mencukupi tentu masyarakat tidak sulit
mendapatan salah satu kebutuhan rumah tangga tersebut.
"Kalo memang cukup pasti masyarakat tidak akan sulit mendapatkan gas
LPG tapi fakta di lapangan seperti ini, wajar kalau kami curiga ada oknum yang
sengaja nimbun gas LPG biar dijual lebih mahal dibanding harga normal. Karena
hampir setiap hari kami melihat mobil angkutan gas seliweran di jalan tapi kok
gas nya langka terus, ada apa?," kata dia.
Sobirin warga lain juga mengeluhkan hal yang sama, sejak beberapa hari
terakhir dirinya sudah berupaya mencari stok LPG 3 Kg namun hasilnya juga
nihil, bahkan jika ada harga yang dipatok tak main-main jauh diatas harga
normal.
"Sangat susah sekali, bukan hanya saya tetapi warga lain juga
mengeluhkan hal yang sama, banyak yang sudah keliling kemana-mana tapi gak
dapet, dirumah bahkan sudah dua hari ini pakai kayu bakar lagi kalo
masak," jelasnya.
Ia bahkan menyoroti, jika selama ini yang menggunakan gas LPG 3 Kg bukan
hanya masyarakat miskin tetapi banyak ASN hingga pejabat yang masih menggunakan
gas LPG 3 Kg, padahal pada dasarnya gas bersubsidi hanya di peruntukkan bagi
masyarakat miskin.
"Ini kan miris, bahkan di saat sulit seperti ini ASN, pejabat bahkan
pengusaha berebut untuk mendapatkan gas LPG 3 Kg padahal mereka bukan lagi
masyarakat miskin, tapi ngaku-ngaku miskin," tandasnya.
Sehingga pihaknya berharap agar pemerintah benar-benar serius mengatasi
permasalahan tersebut, jangan terkesan melepas tanggung jawab dengan mengatakan
jika stok gas LPG aman, sedangkan fakta di lapangan berbeda.
"Kalau memang stok nya terbatas jujur saja ke masyarakat, jangan bilang
stok nya cukup tapi pada kenyataan nya di lapangan kami masih sulit mendapatkan
gas LPG, carikan solusi nya seperti apa," pungkasnya.
Sementra itu, Agus salah satu warga Kecamatan Balik Bukit juga
mengungkapkan keluhan yang sama, bahkan pihaknya terpaksa harus mencari ke
warung-warung dengan harga yang lebih tinggi agar bisa mendapatkan pasokan gas
LPG.
"Susah sekarang, ini aja harus cari ke warung-warung, kalaupun ada
harganya jauh diatas harga normal ada yang bisa sampai Rp30.000 bahkan lebih,
jadi kami juga gak tau kenapa pemerintah bisa bilang cukup padahal masyarakat
masih saja sulit dapat gas LPG," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah kabupaten Lampung Barat memastikan stok
gas LPG jelang lebaran tercukupi, hal tersebut menanggapi berbagai keluhan
masyarakat yang sulit mendapatkan gas LPG disejumlah agen dan pangkalan sejak
beberap hari lalu.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Mad Hasnurin saat melakukan Inspeksi
mendadak di gudang dan agen gas LPG di wilayah Kecamatan Balik Bukit bersama
Wakapolres Lampung Barat Kompol Gigih Andri Putranto.
Mad Hasnurin menjelaskan, pemerintah Lampung Barat berkomitmen menangani
apapun yang menjadi keluhan masyarakat termasuk terkait kelangkaan gas LPG dan
berbagai kebutuhan masyarakat lainnya.
"Hari ini kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan penyaluran
gas bersubsidi ini berjalan lancar, bberapa hari lalu ada keluhan masyarakat
terkait ketersediaan gas LPG yang cukup sulit," kata dia, Selasa
(25/3/2025).
"Maka dari itu kita turun langsung melakukan pengecekan ke
gudang-gudang agar mengetahui penyebab kelangkaan, kami memahami betul
kesulitan yang dihadapi warga, terutama di bulan Ramadan ini," sambungnya.
Ia menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar sebagai upaya
untuk memastikan stok gas LPG di masyarakat mencukupi menjelang hari Raya Idul
Fitri, pihaknya mencari tau apa penyebab sulitnya mendapatkan gas LPG.
Menurut Mad Hasnurin, berdasarkan operasi yang dilakukan kelangkaan gas LPG
beberapa hari lalu disebabkan meningkatnya pengunaan masyarakat terhadap gas
LPG menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Setelah kita lakukan pengecekan ternyata kelangkaan gas LPG kemarin
disebabkan meningkatnya pengguna gas LPG menjelang Hari Raya Idul Fitri ini,
bukan karena ada pengurangan stok," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pemilik agen gas LPG Takanajuo menjelaskan
terkait stok gas LPG tetap normal seperti sebelum bulan suci Ramadhan, namun
memang kata dia permintaan jelang lebaran meningkat.
"Kalau pengiriman stok biasa saja seperti sebelum bulan Ramadhan cuma
mungkin karena menjelang lebaran maka penggunaan gas LPG oleh masyarakat
meningkat untuk membuat kue," sambungnya.
"Saya mendapat pengiriman stok gas LPG dua kali dalam kurun satu
minggu di jual dengan harga normal seperti biasanya Rp20.000, kalau ada yang
menjul di atas harga normal itu hanya oknum saja," tandasnya. (*)