Berdikari.co, Bandar Lampung - Polda Lampung bersama jajaran
Polres/Polresta akan memperketat pengaman di sejumlah objek wisata di Provinsi
Lampung yang diprediksi akan mengalami lonjakan wisatawan selama libur lebaran
2025.
Polda Lampung menurunkan 1.989 personel dalam Operasi Ketupat Krakatau 2025
yang akan berlangsung selama 17 hari terhitung mulai 23 Maret-8 April 2025.
Sebanyak 81 pos disiapkan untuk pengamanan arus mudik Lebaran 2025.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengatakan Operasi Ketupat Krakatau
bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman
dan nyaman, baik di jalur darat maupun laut.
"Sebanyak 1.989 personel siap mengamankan Operasi Ketupat Krakatau
2025. Mereka ditempatkan di berbagai titik strategis, termasuk jalur mudik,
pelabuhan, terminal, dan lokasi wisata yang diprediksi ramai selama libur
Lebaran," kata Helmy, baru-baru ini.
"Kemudian untuk memberikan rasa aman, kami mendirikan 81 pos
pengamanan terdiri dari 60 pos pengamanan (Pos PAM) di lokasi rawan kecelakaan,
macet, dan kriminalitas, kemudian 20 posyan dan 1 pos terpadu," lanjut
Kapolda.
Pos-pos ini tersebar di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Lampung
Selatan, Mesuji, Tulang Bawang, Lampung Tengah, Lampung Timur, hingga Kota
Bandar Lampung.
Sementara itu, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin,
mengatakan untuk memastikan objek wisata pantai aman untuk pengunjung, pihaknya
telah melakukan pengecekan kesiapan sejumlah pantai untuk mengantisipasi
lonjakan wisatawan saat libur lebaran 2025.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh alat keselamatan berfungsi dengan
baik dan jumlahnya mencukupi untuk mengantisipasi potensi keadaan darurat.
Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama kami," kata Yusriandi.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut untuk memastikan keselamatan pengunjung,
mengingat adanya lonjakan wisatawan yang kerap terjadi saat libur Lebaran.
Ia kembali mengingatkan, pentingnya kesiapan sarana dan prasarana keamanan
di lokasi wisata terutama wisata bahari.
Berdasarkan hasil pengecekan tim kepolisian di Pantai Sanggar, lanjut
Kapolres, tersedia fasilitas keselamatan meliputi dua pelampung, dua tali jiwa,
dua peralatan kesehatan, dua personel medis, satu tower pantau, enam penjaga
pantai, empat unit alat pemadam api ringan (APAR), empat pengeras suara, dan
sepuluh papan himbauan keamanan.
Menurutnya, beberapa alat yang ada di pantai tersebut kondisinya sudah
baik, namun masih perlu ditingkatkan untuk menjamin keselamatan pengunjung
wisata.
"Tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu segera dilengkapi
seperti kendaraan evakuasi dan alarm bencana," ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran wisatawan untuk tetap menjaga
keamanan dan ketertiban serta selalu berhati-hati dan mengikuti aturan
keselamatan.
"Kami mengimbau seluruh pengunjung untuk selalu mematuhi aturan keselamatan, tidak berenang di area terlarang, dan segera melaporkan jika melihat situasi darurat. Keamanan di pantai bukan hanya tanggung jawab petugas, tetapi juga kesadaran bersama untuk menjaga diri dan orang lain," ungkapnya. (*)