Berdikari.co, Bandar Lampung - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung
mencatat jumlah penumpang angkutan lebaran selama H-7 hingga H+1 tahun 2025
sebanyak 1.017.578 orang atau naik 8,82 persen dibandingkan tahun 2024 lalu.
Kepala Dishub Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengatakan jumlah
penumpang angkutan lebaran tahun 2025 mengalami peningkatan 8,82 persen
dibandingkan tahun 2024 sebanyak 927.817 penumpang.
"Untuk penumpang angkutan lebaran tahun 2024 sebanyak 927.817 orang,
sedangkan tahun 2025 sebanyak 1.017.578 penumpang atau meningkat 8,82
persen," kata Bambang, Jumat (4/4/2025).
Bambang membeberkan, untuk jumlah penumpang angkutan Lebaran di Terminal
Tipe A Rajabasa tertinggi terjadi pada H-4 Lebaran atau 27 Maret sebanyak 5.796
orang atau meningkat 36,39 persen.
Kemudian, jumlah penumpang dari H-7 hingga H+1 Lebaran sebanyak 27.551
orang dengan persentase meningkat 8,39 persen dengan rata-rata penumpang per
hari sebanyak 2.755 orang.
"Kemudian penumpang angkutan Lebaran tertinggi di Pelabuhan Bakauheni
terjadi pada H-3 Lebaran atau 28 Maret 2025 sebanyak 170.994 orang atau naik
0,5 persen dibandingkan tahun lalu," kata Bambang.
Kemudian, jumlah penumpang angkutan Lebaran hingga 1 April 2025 di
Pelabuhan Bakauheni sebanyak 934.666 orang dengan persentase meningkat 8,39
persen dibandingkan tahun lalu.
Selanjutnya di Bandara Radin Intan untuk penumpang angkutan Lebaran
tertinggi terjadi pada H-2 Lebaran atau 29 Maret 2025 sebanyak 5.276 orang atau
meningkat 23,5 persen dibandingkan tahun lalu.
"Untuk jumlah penumpang hingga 2 April 2025 pada masa angkutan Lebaran
di Bandara Raden Intan sebanyak 38.193 orang dengan persentase meningkat 6,19
persen dan rata-rata penumpang per harinya 3.819 orang," paparnya.
Kemudian, di Stasiun Tanjung Karang untuk penumpang angkutan Lebaran
tertinggi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 sebanyak 4.035 orang atau
meningkat 18,49 persen dibandingkan tahun lalu.
"Untuk jumlah penumpang hingga 2 April 2025 sebanyak 39.203 orang
dengan persentase meningkat 15,60 persen dibandingkan tahun lalu dengan jumlah
penumpang sebanyak 33.086 orang," imbuhnya.
Bambang mengatakan, pihaknya bersama pihak terkait lainnya telah menyiapkan
strategi dan kebijakan untuk pengendalian arus balik di Pelabuhan Bakauheni.
Diantaranya, pemberlakuan geofencing atau pembatasan pembelian tiket dengan
radius larangan masuk Pelabuhan Bakauheni sejauh 4,24 km dari titik tengah
pelabuhan terluar. Kemudian Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari titik tengah
pelabuhan terluar.
"Kemudian ada pemberlakuan delaying system, situasi hijau seluruh
kendaraan dari arah jalan tol maupun arteri diarahkan menuju gerbang utama
Pelabuhan Bakauheni," katanya.
Setelah melalui gerbang pelabuhan, petugas melakukan pengaturan. Untuk
tiket eksekutif diarahkan ke lajur paling kiri sementara reguler diarahkan ke
Dermaga 1 sampai dengan Dermaga 6.
"Untuk kendaraan roda dua diarahkan melalui bawah flyover, kemudian
dilakukan kanalisasi menggunakan water barrier menuju Dermaga 2. Apabila
terjadi kepadatan khusus roda dua diarahkan ke dermaga tertentu untuk disiapkan
satu kapal khusus," ungkapnya.
Kemudian untuk situasi kuning, akan diterapkan delaying system dengan
memasukkan kendaraan ke lima Rest Area jalan tol jalur B yakni Rest Area KM
87B, KM 67B, KM 49B, KM 33B dan KM 20B.
"Untuk jalan arteri dipersiapkan dari Terminal Agribisnis Gayam,
kantor lama Balai Karantina Pertanian, Rumah Makan Gunung Jati dan Rumah Makan
Tiga Saudara," tuturnya.
Kemudian untuk situasi merah, untuk penerapan delaying system dengan cara
memasukkan kendaraan ke 8 Rest Area jalan tol jalur B serta kantong parkir di
jalan arteri yang telah disiapkan.
"Rest Area jalan Km 172 B, Km 163 B, Km 116 B, Km 87 B, Km 67 B, Km 49
B, Km 33 B, Dan Km 20 B. Kemudian yang dipersiapkan kantong parkir Terminal
Agrobisnis Gayam, Kantor Lama Balai Karantina Pertanian," kata dia.
Kemudian area parkir pelabuhan terminal khusus PT Sumur Makmur Abadi
(Jalinteng) serta RM Gunung Jati, RM Tiga Saudara (Jalintim), dan area parkir
Jalan Lintas Timur km 2 depan pintu gerbang PT Bandar Bakau Jaya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo,
mengatakan data Posko Bakauheni meliputi Pelabuhan Bakauheni, Panjang, dan BBJ
Muara Pilu selama 24 jam atau periode 5 April 2025 pukul 00.00 hingga pukul
23.59 WIB yakni H+4 Lebaran, terdapat 35.965 unit kendaraan menyeberang dari
Sumatera ke Jawa.
Dari pantauan yang dilakukan ASDP, arus balik terus menunjukan peningkatan
sejak H+3 atau Jumat (4/4/2025) dan puncaknya pada H+4 atau tepatnya Sabtu
(5/4/2025) malam.
"Hingga pukul 16.30 WIB Sabtu (5/4/2025) kemarin, tercatat lebih dari
30 ribu orang telah melakukan reservasi untuk kembali ke Pulau Jawa dan jumlah ini
terus meningkat hingga malam hari," kata Heru Widodo.
Peningkatan volume kendaraan mengakibatkan antrean terutama di pintu masuk
Pelabuhan Bakauheni. Pasalnya, jumlah kendaraan datang dalam jumlah besar dan
di waktu bersamaan.
"Namun demikian, pengaturan lalu lintas dan operasional dermaga
berjalan tertib dan terkendali, dengan waktu tunggu rata-rata 2 hingga 3 jam
sebelum kendaraan naik ke kapal secara bergantian," jelas Heru Widodo.
Sejumlah 54 unit armada kapal dikerahkan untuk melayani pemudik pada H+4
Lebaran. Realisasi total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa
melalui Pelabuhan Bakauheni, Panjang, BBJ Muara Pilu, dan Wika Beton pada H+4
Lebaran sebanyak 129.583 orang.
"Tercatat realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang pada H+4
mencapai 17.635 unit. Kendaraan roda empat mencapai 16.623 unit. Sedangkan,
total bus yang menyeberang mencapai 467 unit,” jelasnya.
Sementara, PT ASDP mencatat jumlah total penumpang yang menyeberang dari
Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Panjang, BBJ Muara Pilu, dan Wika
Beton mulai dari H-10 hingga H+4 Lebaran sebanyak 830.890 orang dan total
kendaraan 192.282 unit.
Heru Widodo menegaskan, layanan arus balik lebaran 2025 di Pelabuhan
Bakauheni hingga H+5 berjalan aman, terkendali, dan berjalan lancar. Meski
sempat diwarnai lonjakan volume kendaraan karena datang secara bersamaan menuju
pelabuhan.
PT ASDP menerapkan strategi khusus untuk mengurai kepadatan, diantaranya
bersama dengan KSOP selaku regulator dan mitra kerja memberlakukan sistem
Tiba-Bongkar-Berangkat (TBB).
Dimana, kapal yang tiba di Pelabuhan Merak hanya melakukan pembongkaran
muatan dan langsung kembali ke Bakauheni untuk mempercepat rotasi kapal serta
layanan muat kendaraan dari Sumatera.
“Penerapan TBB menjadi strategi efektif untuk mempercepat sirkulasi kapal,
sehingga kendaraan dari Bakauheni bisa segera terangkut tanpa harus menunggu
lama. Dengan pola ini, antrian kendaraan dapat dikurangi secara bertahap, dan
Alhamdulillah antrian kendaraan menunggu kapal sejak Sabtu (5/4) malam dapat
terurai pada Minggu dini hari,” kata Heru Widodo.
Sementara itu, lebih dari 61 ribu penumpang tercatat melewati Bandara Radin
Inten II Lampung dengan 404 pergerakan pesawat selama momen arus mudik dan arus
balik Lebaran tahun 2025.
General Manager Bandara Radin Inten II, Granito Wahyu Hindrawan, mengatakan
data tersebut diperoleh sejak tanggal 21 Maret hingga 6 April 2025.
"Lebih dari 61 ribu penumpang tercatat melewati Bandara Radin Inten II
Lampung pada musim mudik dan balik Lebaran tahun 2025 ini," kata dia,
Minggu (6/4/2025).
Ia mengungkapkan, puncak arus mudik tertinggi terjadi pada H-2 lebaran atau
29 Maret 2025 dengan 41 pergerakan pesawat dan 5.288 pergerakan penumpang.
"Untuk puncak tertinggi setelah lebaran atau arus balik terpantau pada
H+3 atau tanggal 4 April 2025 dengan total 26 pergerakan pesawat dan 4.413
penumpang," ungkapnya.
Granito menjelaskan, dibandingkan dengan periode yang sama pada musim mudik
lebaran tahun 2024 lalu terjadi kenaikan jumlah penerbangan dan penumpang.
"Jika dibandingkan dengan rata-rata harian pergerakan penerbangan
normal, lebaran kali ini jumlah pergerakan pesawat meningkat 20 persen dan
pergerakan penumpang mengalami peningkatan sebesar 16 persen," jelasnya.
Ia mengatakan, pada momen mudik Lebaran kali ini, jumlah extra flight
mencapai 15 flight dengan dukungan dari maskapai Garuda Indonesia, Citilink
serta Air Asia Indonesia.
"Tingkat keterisian penumpang pada periode mudik kali ini mencapai 83
persen dengan on time performance maskapai di kisaran 81 persen," ujar
Granito.
Pihaknya menyiagakan 183 personel untuk mendukung kelancaran pemudik yang
akan menggunakan transportasi udara untuk musim mudik lebaran tahun ini.
"Jumlah tersebut masih bertambah dengan adanya penebalan personel yang
dilakukan oleh TNI dan Polri dari sisi pengamanan bandara," katanya.
Ia mengatakan, dengan peningkatan pelayanan seperti peniadaan pemeriksaan keamanan pertama dengan mengganti menjadi system Hold Baggage Security Check Point (HBSCP) terbukti mampu mengurangi kepadatan penumpang. (*)