Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 08 April 2025

Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Indonesia Tuntut Pembayaran Gaji ke Manajemen

Oleh Handika

Berita
Kabid Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lampung Selatan, Nasron saat menemui para buruh. Foto: Ist

Berdikari.co, Lampung Selatan - Ratusan buruh mendatangi PT San Xiong Steel Indonesia mempertanyakan kejelasan gaji bulan Maret yang hingga kini belum dibayarkan.

Dari informasi yang dihimpun, sekitar 300 buruh PT San Xiong Steel Indonesia berkumpul didepan kantor untuk mempertanyakan kejelasan status karyawan dan gaji bulan Maret 2025.

Kabarnya, PT San Xiong Steel Indonesia mengalami peralihan manajemen dari semula dimiliki oleh warga negara asing Lim Tong Tong ke manajemen baru Finni Fong.

Salah seorang buruh yang hadir mengatakan, kegiatan tersebut bukanlah aksi demonstrasi melainkan buruh ingin mempertanyakan hak karyawan yakni gaji bulan Maret. "Bukan demo. Hanya mempertanyakan kepastian gaji dan status karyawan saja," terang sumber saat dihubungi, Selasa (8/4/2025).

Ia menyebut, semua karyawan PT San Xiong Steel Indonesia kisaran 300 orang hadir dalam kegiatan itu. Pasalnya, seluruh pekerja belum mendapatkan pembayaran gaji di bulan Maret.

"Karena semua karyawan belum menerima gaji bulan Maret, yang seharusnya dibayarkan di tanggal 5 dan 7 April ini. Kalau dari yang mengaku perwakilan manajemen yang baru, menunggu direktur datang tanggal 10 April besok," timpalnya.

Si sumber merincikan, besaran gaji karyawan yang belum dibayarkan memiliki nilai yang bervariasi. Total keseluruhan gaji karyawan menyentuh angka Rp1 miliar.

"Beda-beda, cuma basic saja yang sama, karena tunjangan dan lembur berbeda-beda.  Gaji seluruh karyawan sekitaran Rp1 miliaran," jelasnya.

Sementara, Kabid Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lampung Selatan, Nasron yang turut hadir menyampaikan, hanya memonitor kegiatan itu.

"Betul. Tapi itu masih dalam tahap penyelesaian karena ada masalah interen manajemen. Kami tadi masih memonitor karena belum masuk ranah kami, Insyaallah tanggal 10 April ada pertemuan solusi yang akan diambil. Itu masih tertunda karna masalah interen," kata Nasron. (*)

Editor Sigit Pamungkas