Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyebut jumlah bencana alam yang terjadi di Provinsi Lampung sejak awal tahun
2025 hingga 24 April 2025 sebanyak 37 kejadian. Dampaknya, ada 11 korban
meninggal dunia.
Berdasarkan data pada website BNPB, 37 kejadian bencana alam tersebut
diantaranya, 23 banjir, 4 cuaca ekstrem, dan 1 tanah longsor.
Dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam itu yakni sebanyak 1.456 unit
rumah rusak, diantaranya 1.404 rusak ringan, 13 rusak sedang, dan 39 rusak
berat.
Selain itu terdapat 4 unit fasilitas rusak, antara lain 3 satuan pendidikan
dan 1 rumah ibadah.
Bencana alam yang terjadi juga mengakibatkan 11 korban meninggal dunia,
serta 148.062 orang menderita dan mengungsi.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan data bencana yang dicatat
oleh BNPB adalah bencana-bencana yang dimana daerah meminta bantuan BNPB dengan
menetapkan status siaga atau tanggap darurat.
“Hingga saat ini mayoritas yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi
basah seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor,” ungkap dia dalam rapat
koordinasi pengendalian inflasi 2025 secara virtual, baru-baru ini.
Menurut Suharyanto, pihaknya juga selalu menekankan langkah-langkah
mitigasi dan kesiapsiagaan khususnya bencana banjir dan berhadap dilaksanakan
oleh BPBD kabupaten/kota dan provinsi.
“Siaga darurat, tanggap darurat apabila itu diperlukan, kami mohon
menyampaikan ke kami. Urusan bencana ini tidak ada kaitan dengan kemampuan
pemimpin dalam memimpin suatu daerah. Karena kalau sudah terjadi bencana tidak
bisa dilakukan oleh daerah itu sendiri tanpa meminta bantuan dari pihak lain
atau pemerintah pusat,” ucapnya.
Ia mengatakan, BNPB hanya bisa turun ke lapangan ketika daerah sudah
meminta bantuan dengan menetapkan status baik tanggap darurat maupun siaga
darurat.
“Mohon kalau sudah ada potensi banjir, bencana yang lain dan memang itu
tidak mungkin diatasi daerah segera menetapkan status darurat sehingga kita
bisa segera memberikan bantuan,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Suharyanto, apel kesiapsiagaan juga adalah hal yang
harus dilakukan. “Peralatan logistik dan lain sebagainya yang sudah diberikan
mohon dicek lagi, dirawat, kalau ada kekurangan segera dikomunikasikan ke
pemerintah pusat. Perhatikan prakiraan cuaca untuk mewaspadai potensi terjadinya
bencana,” imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung
mencatat terdapat lima daerah di Provinsi Lampung terdampak banjir akibat hujan
deras yang terjadi pada Minggu (21/4/2025) malam hingga Senin (22/4/2025) lalu.
Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan, lima daerah
yang terdampak banjir tersebut adalah Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran,
Pringsewu, Tanggamus dan Lampung Selatan.
"Telah terjadi banjir di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran,
Pringsewu, Tanggamus dan Kabupaten Lampung Selatan yang terjadi pada Senin 21
April 2025," kata wahyu, Selasa (22/4/2025).
Wahyu mengatakan, untuk korban jiwa di Kota Bandar Lampung ada tiga orang
yakni Piyan (15) dan Diding (45) Warga Jalan Bahari yang ditemukan oleh tim
BPBD di bawah kolong mobil.
"Kemudian satu korban merupakan Warga Jalan Bahari Kampung Selirit yang berhasil dilakukan evakuasi saat tertimpa lemari di dalam rumah. Korban bernama Purnawati (59)," jelasnya. (*)