Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 28 Mei 2025

Lampung dan Shandong Kerja Sama Investasi Pertanian Modern, Pariwisata Hingga Industri

Oleh Redaksi

Berita
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memaparkan potensi yang dimiliki Provinsi Lampung di depan 30 pengusaha Tiongkok pada acara forum bisnis di Provinsi Shandong, Tiongkok, Senin (26/5/2025). Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung memperluas jejaring kerja sama internasional untuk mempercepat transformasi pembangunan daerah. Salah satunya adalah kerja sama dengan Provinsi Shandong, Tiongkok, dalam investasi bidang pertanian modern, pariwisata dan industri.

Kerja sama tersebut ditandatangani saat Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menghadiri forum bisnis di Provinsi Shandong, Tiongkok, yang melibatkan sekitar 30 perusahaan besar, termasuk Pauli Shandong Taiyuan Energy Co., Ltd, pada Senin (26/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Mirzani turut menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung Ary Meizari dan CEO Pauli Group.

Penandatanganan ini menandai komitmen awal kerja sama investasi di bidang pertanian modern (smart farming), serta potensi pengembangan ke sektor pariwisata dan kawasan industri.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Elvira Umihani, menjelaskan langkah ini merupakan tindak lanjut konkret dari kunjungan Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok untuk wilayah Sumatera, Zhang Min, ke Provinsi Lampung pada 19 Mei 2025 lalu.

“Kerja sama ini membuka peluang besar bagi transformasi sistem pertanian di Lampung. Teknologi dari Pauli Group diproyeksikan dapat meningkatkan produktivitas hingga 30%, khususnya pada komoditas utama seperti padi, jagung, dan hortikultura,” kata Elvira.

Elvira mengatakan, implementasi proyek ini akan dilakukan dengan model kemitraan langsung bersama petani lokal. Hal ini diharapkan mampu memastikan alih teknologi, memperkuat kapasitas produksi, dan meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Menurut Elvira, gubernur secara konsisten mendorong hilirisasi dan modernisasi sektor pertanian. Upaya ini telah diwujudkan melalui pembangunan silo dan penyediaan alat pengering gabah (dryer) di sentra-sentra produksi.

Pemerintah Provinsi Lampung juga aktif memperkuat kemitraan dengan pelaku usaha nasional dan internasional untuk menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan nasional yang berdaya saing.

Elvira mengungkapkan, Shandong merupakan salah satu provinsi ekonomi terkuat di Tiongkok. Terletak di pesisir timur, provinsi ini dikenal sebagai produsen sayuran terbesar di Tiongkok dan basis penting untuk pengembangan pertanian modern.

Shandong juga memiliki sektor industri yang sangat berkembang, mulai dari manufaktur ringan dan berat, industri makanan, petrokimia, hingga teknologi tinggi.

Provinsi ini menjadi pusat investasi asing dan perdagangan internasional, didukung oleh infrastruktur pelabuhan, rel kereta api, dan jalan raya yang sangat maju. Salah satu kotanya, Qingdao, adalah pusat manufaktur dan ekspor penting di Tiongkok.

“Shandong adalah mitra strategis karena kemajuan teknologinya di sektor pertanian dan industrinya yang progresif. Kerja sama ini membuka jalan agar Lampung bisa belajar, bertransformasi, dan mengembangkan pertanian berbasis teknologi tinggi,” papar Elvira.

Ia menerangkan, Lampung menjadi provinsi pertama di Sumatera yang melakukan kunjungan resmi ke Shandong. Langkah ini dinilai strategis untuk membuka akses pasar, investasi, dan kemitraan ekonomi lintas negara.

“Dengan kolaborasi ini, Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan percepatan pertanian berbasis teknologi, peningkatan ekspor komoditas unggulan, serta pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat pedesaan,” jelasnya. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Rabu 28 Mei 2025 dengan judul "Lampung dan Shandong Kerja Sama Investasi Pertanian Modern, Pariwisata Hingga Industri

Editor Didik Tri Putra Jaya