Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 04 Juni 2025

PDI Perjuangan Jadi Partai Terpopuler Versi IPO, Adian: Karena Konsistensi Perjuangan Pro-Rakyat

Oleh Redaksi

Berita
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, menegaskan bahwa hasil survei terbaru yang dirilis oleh Indonesia Political Opinion (IPO) menjadi bukti kuat bahwa PDIP masih menjadi partai terpopuler di mata rakyat.

Menurutnya, kepercayaan tinggi yang diberikan masyarakat kepada PDIP mencerminkan keberhasilan partai dalam menjaga semangat perjuangan ideologis yang diwariskan oleh pendiri bangsa, Bung Karno, serta diteruskan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan tersebut disampaikan Adian di Jakarta, Selasa (3/6/2025), sebagai respons atas hasil survei IPO yang menunjukkan bahwa PDIP menempati posisi tertinggi dalam tingkat popularitas partai politik nasional.

Survei tersebut menilai preferensi publik terhadap partai-partai politik di Indonesia menjelang kontestasi politik 2029. “Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kader, simpatisan, dan rakyat Indonesia yang tetap mempercayai PDIP sebagai garda terdepan perjuangan keadilan sosial, demokrasi, dan kedaulatan bangsa,” ujar Adian dalam keterangannya.

Ia menekankan bahwa capaian tersebut bukan semata-mata soal elektabilitas, melainkan juga tentang konsistensi sikap dan komitmen ideologis yang terus dijaga oleh partai. Bagi Adian, hasil survei tersebut menjadi refleksi keberhasilan PDIP dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil dan mengawal arah pembangunan nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Adian menjelaskan, PDIP tidak hanya berfungsi sebagai kendaraan politik, tetapi telah menjelma sebagai wadah perjuangan rakyat dalam memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, dan kemandirian bangsa.

Menurutnya, ketokohan Megawati Soekarnoputri dan kepemimpinan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto memiliki peran sentral dalam menjaga ideologi dan garis perjuangan partai tetap sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa.

“PDIP bukan sekadar partai politik, melainkan rumah perjuangan bagi seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan keadilan dan kemakmuran. Pesan Ibu Mega terus bergema. Rakyat melihat konsistensi PDIP dalam menolak politik transaksional, melawan dominasi oligarki, dan memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada rakyat seperti reformasi agraria, pendidikan berkualitas, serta perlindungan terhadap UMKM,” jelasnya.

Adian juga menyinggung hasil survei yang menunjukkan bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut masuk dalam jajaran lima besar partai terpopuler. Ia menyatakan bahwa PDIP menghargai adanya dinamika demokrasi yang sehat, di mana partai politik dapat tumbuh dan bersaing secara terbuka berdasarkan gagasan dan kerja nyata.

Namun demikian, Adian mengingatkan bahwa popularitas tidak boleh hanya dijadikan sebagai alat pencitraan tanpa disertai integritas dan dedikasi dalam memperjuangkan nasib rakyat. Ia menyebut bahwa tantangan ke depan bukan hanya soal memenangkan pemilu, tetapi bagaimana partai politik mampu menjaga kepercayaan publik secara konsisten.

“Jangan sampai popularitas hanya menjadi alat untuk kepentingan pragmatis semata. Popularitas tanpa nilai perjuangan dan tanpa keberpihakan pada rakyat hanya akan menjadi angka kosong di atas kertas,” tegasnya.

Kepada seluruh kader PDIP di seluruh Indonesia, Adian memberikan pesan agar tidak cepat berpuas diri dengan hasil survei tersebut. Ia meminta agar hasil itu dijadikan sebagai cambuk untuk terus meningkatkan kerja politik di akar rumput, memperluas pelayanan kepada rakyat, dan menghadirkan kebijakan-kebijakan yang konkret dan pro-rakyat.

“Survei ini bukan akhir, melainkan awal untuk bekerja lebih keras lagi. Kita masih menghadapi tantangan besar seperti politik uang, penyebaran hoaks, dan berbagai bentuk pelemahan terhadap demokrasi. PDIP harus tetap menjadi pelopor perubahan dan garda terdepan dalam mengawal amanat UUD 1945,” tegasnya.

Selain itu, Adian mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu di bawah semangat Pancasila dan menolak segala bentuk upaya perpecahan yang didorong oleh kepentingan sempit, termasuk politik adu domba dan pengaruh asing.

“Jangan biarkan politik adu domba dan kepentingan asing merusak persatuan kita. PDIP siap memimpin dengan keteladanan, kesederhanaan, dan kerja nyata untuk rakyat. Hanya dengan persatuan dan semangat gotong royong kita bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.

Hasil survei IPO tersebut semakin mengukuhkan posisi PDIP sebagai partai yang masih mendapat tempat di hati rakyat. Dengan terus mengedepankan nilai-nilai perjuangan, ideologi kerakyatan, dan orientasi pada program-program strategis yang menyentuh kebutuhan masyarakat, PDIP diyakini akan tetap relevan dalam menghadapi tantangan politik dan sosial di masa depan. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas edisi Rabu 04 Juni 2025, Halaman-8 dengan judul “PDI Perjuangan Jadi Partai Terpopuler Versi IPO”

Editor Didik Tri Putra Jaya