Berdikari.co, Pringsewu - Anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan daerah pemilihan (Dapil) Lampung I, Sudin, SE., menggelar kegiatan reses di Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu pada Kamis (5/6/2025).
Reses yang berlangsung di Balai Pekon Fajar Agung ini dihadiri warga serta sejumlah tokoh politik dari PDI Perjuangan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Tenaga Ahli DPR RI, yaitu Donald Harris Sihotang, Heri Agus Setiawan, dan Ahmad Risyad Fadli. Tampak pula Wakil Ketua I DPRD Pringsewu, Bambang Kurniawan, serta Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Watoni Nurdin.
Turut mendampingi, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pringsewu Palgunadi, Plt Camat Pringsewu Erly Yurni, Panit Binmas Polsek Pringsewu Kota Ipda Asmadi, serta Kepala Pekon Fajar Agung Suparman.
Kegiatan reses digelar untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus memberikan edukasi terkait isu-isu sosial yang berkembang.
Mewakili Sudin, Donald Harris Sihotang menjelaskan bahwa Sudin merupakan anggota Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.
Dalam pemaparannya, Donald menyoroti dua persoalan yang saat ini banyak menjerat masyarakat, yaitu penyalahgunaan narkoba dan jeratan pinjaman online (Pinjol) ilegal.
“Kita perlu membangun kesadaran bersama akan bahaya narkoba dan pinjol, terutama di kalangan generasi muda. Jangan sampai anak-anak kita terjebak dalam masalah ini karena kurangnya pengawasan dan edukasi,” ujar Donald, seperti dikutip dari kupastuntas.co
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor jika mengetahui adanya penyimpangan di lingkungan sekitarnya.
“Termasuk jika ada tetangga yang memakai narkoba atau terlibat jaringan pinjol ilegal. Laporkan saja ke pihak kepolisian atau BNN. Ini bagian dari upaya kita bersama membangun lingkungan hidup yang berkualitas,” tegasnya.
Menambahkan hal tersebut, Panit Binmas Polsek Pringsewu Kota, Ipda Asmadi, S.Pd., mengungkapkan adanya kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan pelajar SMP di Pringsewu.
Para pelajar tersebut patungan membeli ganja dari orang dewasa dengan menggunakan uang saku harian.
“Anak-anak itu patungan, 5 sampai 7 orang, dengan uang saku Rp5.000–Rp10.000. Mereka sudah mencoba ganja sebanyak 15 kali. Ini tentu menjadi peringatan bagi kita semua, terutama orang tua,” kata Ipda Asmadi.
Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan.
“Cek handphone anak, awasi aktivitas mereka, jangan biarkan pulang larut malam, dan pastikan kita tahu ke mana mereka pergi. Jangan sampai kita lengah,” ujarnya.
Kegiatan reses ditutup dengan sesi dialog interaktif. Warga tampak antusias menyampaikan aspirasi seputar infrastruktur, pendidikan, dan lapangan kerja.
Seluruh peserta sepakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan sehat dari pengaruh buruk narkoba maupun praktik ilegal lainnya. (*)