Berdikari.co, Bandar Lampung - Jumlah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah terbentuk di Provinsi Lampung sampai dengan Kamis (12/6/2025) mencapai 2.651 unit atau 100 persen dari target.
Angka tersebut berdasarkan dashboard Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada website merahputih.kop.id. Selain itu juga tertera jumlah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada masing-masing 15 kabupaten/kota di Lampung.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Kabupaten Tulang Bawang 103 unit
- Kabupaten Tanggamus 227 unit
- Kabupaten Lampung Utara 151 unit
- Kabupaten Pringsewu 118 unit
- Kabupaten Lampung Barat 247 unit
- Kabupaten Way Kanan 311 unit
- Kabupaten Mesuji 126 unit
- Kabupaten Lampung Timur 131 unit
- Kabupaten Lampung Selatan 260 unit
- Kabupaten Tulang Bawang Barat 264 unit
- Kabupaten Pesawaran 136 unit
- Kabupaten Pesisir Barat 302 unit
- Kabupaten Lampung Tengah 22 unit
- Kota Metro 148 unit
- Kota Bandar Lampung 105 unit
Daerah dengan jumlah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih terbanyak adalah Way Kanan yakni 311 unit. Sedangkan yang paling sedikit adalah Lampung Tengah berjumlah 22 unit.
Pemerintah Pusat mengapresiasi langkah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, melalui keputusannya yang cepat, menindaklanjuti Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 sehingga Lampung peringkat pertama yang mencapai 100 persen pelaksanaan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Indonesia.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan yang juga Ketua Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, pada Acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Provinsi Lampung, di Gedung Graha Adora, Pesawaran, Rabu (28/5/2025) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan, menjelaskan pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan bagian dari upaya Pemerintah agar bisa membangun koperasi dengan benar. Menurutnya, kalau Kopdes Merah Putih ini tidak berhasil maka tidak ada lagi koperasi di masa mendatang.
"Kita ingin bisa berkembang, kita ingin maju. Kalau koperasi dengan cara yang benarnya tidak berhasil, saya kira selamanya tidak akan ada koperasi lagi," kata Zulkifli Hasan.
Pembentukan koperasi desa ini diyakini mampu mengatasi berbagai persoalan ekonomi di desa, dari kemiskinan ekstrem hingga pengangguran.
Zulkifli Hasan mengatakan dana yang bakal dikucurkan sebesar Rp3 miliar ke Kopdes Merah Putih itu bukan bersifat bantuan. Namun dana tersebut merupakan plafon pinjaman dari bank yang bisa digunakan oleh Kopdes Merah Putih untuk berwirausaha.
Sebab selama ini, dana bantuan yang kerap diberikan tidak menjamin koperasi dapat terus tumbuh dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh anggota dan masyarakat.
Ada beragam jenis usaha yang bisa dijalankan oleh Koperasi Merah Putih seperti agen pupuk, pangkalan LPG, hingga warung sembako.
Tidak hanya itu, Zulkifli memastikan kehadiran Kopdes Merah Putih juga mampu memberikan akses kemudahan untuk pemberian bansos dan penyerapan hasil panen petani.
"Karena usahanya sudah jelas (Kopdes Merah Putih), antara lain agen pupuk, pangkalan LPG, warung sembako, nanti ada BRILink. Ada kerja sama juga dengan PT POS untuk penyaluran bansos-bansos. Ada kerja sama dengan Bulog, dan sebagainya," ujarnya. (*)