Berdikari.co, Metro - Sekretaris Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Dedy Hasmara, mengklaim seluruh satuan
pendidikan di wilayah Metro baik negeri maupun swasta telah memiliki fasilitas
toilet layak pakai.
Dedy mengatakan, Metro memiliki total 95 sekolah
terdiri dari 65 SD dan 30 SMP yang kini masuk dalam standar minimum kelayakan
sanitasi sekolah.
Ia mengungkapkan, fasilitas toilet tidak hanya
tersedia di seluruh sekolah, tetapi sebagian besar masih dalam kondisi layak.
Namun, memang ada beberapa yang direncanakan untuk segera direhabilitasi.
“Memang ada beberapa toilet sekolah yang perlu direhab,
tapi itu bukan karena tidak layak pakai melainkan hanya untuk mempercantik atau
memperbaiki sisi kenyamanan. Secara fungsi, semuanya masih layak digunakan,”
kata Dedy, pada Senin (16/6/2025).
Pihaknya menempatkan sanitasi sebagai bagian integral
dari lingkungan belajar yang aman dan manusiawi. Fasilitas toilet menjadi
indikator dasar kualitas satuan pendidikan.
"Kami menargetkan kedepan semua toilet sekolah
benar-benar mencapai standar ideal, termasuk menyediakan toilet khusus bagi
siswa penyandang disabilitas. Ini bukan soal infrastruktur semata, tetapi
tentang keadilan dan inklusivitas di lingkungan pendidikan,” ucapnya.
Ia melanjutkan, meskipun seluruh sekolah sudah
memiliki toilet, namun tidak semua berada dalam kondisi ideal. Sehingga, Pemkot
Metro telah memasukkan sejumlah sekolah dalam daftar penerima bantuan
rehabilitasi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Jumlahnya tidak banyak, dan kita sudah siapkan
perencanaannya. Kami pastikan tidak ada satu pun sekolah yang mengalami
kekurangan fasilitas dasar, apalagi sampai tidak punya toilet,” tegas Dedy.
Ia membeberkan, toilet sekolah bukan hanya ruang buang
air, namun simbol dari keberpihakan negara terhadap kenyamanan, kesehatan, dan
martabat anak-anak di ruang belajar.
Menurutnya, fasilitas sanitasi adalah hak dasar siswa.
Toilet yang bersih, aman, dan tersedia memadai merupakan bagian dari ekosistem
belajar yang sehat.
“Dalam banyak kasus, tidak tersedianya toilet
seringkali menyebabkan ketidaknyamanan bahkan membahayakan kesehatan siswa
terutama bagi anak perempuan yang memasuki masa pubertas,” imbuhnya.
"Kami percaya sekolah yang sehat akan melahirkan peserta didik yang sehat pula. Dan itu harus dimulai dari hal yang paling dasar, yaitu toilet yang layak,” tandasnya. (*)