Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangka masa reses, Anggota Komisi III DPR RI, Sudin S.E., menggelar pertemuan dengan warga di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jalan Diponegoro No.144, Sumur Batu, Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Sabtu (9/8/2025).
Acara yang dihadiri sekitar 100 warga ini membahas isu hukum dan pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) serta tantangan sosial yang dihadapi di berbagai daerah.
Dalam kegiatan, Sudin diwakili oleh Tenaga Ahli DPR RI, Dr. Donald Harris Sihotang, S.E., M.M., dan didampingi oleh Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung, Kostiana ,S.E., M.H., Pendeta Resort HKBP Tanjung Karang, Pendeta Miduk Sirait dan Proses Distrik 32 Lampung, Pendeta Aritonang.
Dalam kesempatan itu, Donald mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan narkoba, judi online, pinjaman online ilegal, dan penipuan digital.
“Penyalahgunaan narkoba bukan hanya merusak tubuh, tapi juga menghancurkan mental dan masa depan. Kalau sudah candu, semua barang bisa dijual, bahkan perabot rumah,” ujar Donald, disambut tawa warga.
Donald menegaskan, korban penyalahgunaan narkoba dapat diajukan untuk rehabilitasi tanpa takut diproses hukum.
Ia juga mengingatkan bahaya judi online yang dikelola bandar luar negeri, hingga jebakan pinjol ilegal dengan bunga mencekik dan ancaman teror.
Selain masalah kriminal, Donald mengimbau orang tua untuk lebih tegas mengawasi anak, termasuk penggunaan gawai, izin berkendara, dan kebiasaan nongkrong larut malam.
"Ini bentuk kasih sayang dan tanggung jawab kita,” katanya.
Di sisi lain, Donald juga menyoroti persoalan sosial yang masih terjadi di Riau, seperti konflik lahan, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan, dan kesenjangan sosial di wilayah pedesaan.
Menurutnya, masalah di daerah lain juga harus menjadi pembelajaran bersama agar tidak terjadi di Lampung.
Kegiatan reses ini juga menjadi momentum untuk menegaskan komitmen terhadap toleransi antarumat beragama.
Donald mengapresiasi warga Lampung yang mampu menjaga keharmonisan, serta mengajak meneladani semangat persatuan yang juga tampak di Sumatera Selatan, di mana sejumlah komunitas lintas agama rutin menggelar kegiatan sosial bersama.
"Kita harus belajar dari daerah yang berhasil menjaga toleransi, karena itu pondasi keamanan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, warga yang hadir menyampaikan aspirasi terkait pendidikan. Ia juga menyampaikan pertanyaan tentang biaya daftar ulang yang saat ini sudah dihapus oleh pemerintah.
"Apakah penghapusan daftar ulang tersebut sudah benar-benar dihapus," tanyanya.
Terkait pertanyaan itu, Kostiana memberikan penjelasan dan memastikan jika mengacu pada Junkis Kementerian Pendidikan, bahwa untuk biaya komite dan dan daftar ulang sudah dihapus.
"Gebrakan tentang penghapusan biaya komite dan daftar ulang ini merupakan Hal ini merupakan kabar baik untuk semua masyarakat khususnya Lampung," jelasnya.
Selain itu, lanjut Kostiana, kabar baik lain yakni terselesaikannya ribuan ijasah yang tertunda.
"Alhamdulilah ijasah sekitar seribuan yang tertunda sudah terselesaikan. Kami juga komitmen akan terus memperjuangkan untuk pendidikan khususnya di Provinsi Lampung," terangnya.
Sementara Donald menambahkan kabar baik terkait sudah terbentuknya sekolah rakyat di lampung dan adanya wacana terkait dibentuknya sekolah Garuda.
"Pemerintah saat ini menyiapkan program sekolah garuda. Jadi bagi masyarakat jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Saudara harus bisa mengikuti program tersebut dan harus paham, supaya tidak hanya digunakan pihak tertentu," terang Donald.
Selain menyerap aspirasi, kegiatan ini meneguhkan pentingnya sinergi dalam menjaga keamanan, memperkuat toleransi, dan mengantisipasi berbagai ancaman sosial di masa depan.
Terakhir, Pendeta Miduk Sirait menghimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Dunia maya saat ini bukan hanya menjadi ruang berbagi informasi, tetapi juga dapat menjadi sumber perpecahan jika tidak digunakan secara tepat.
"Gunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti mempererat silaturahmi, berbagi pengetahuan, mempromosikan usaha, atau menginspirasi orang lain," ungkapnya. (*)