Berdikari.co,
Bandar Lampung - Pengamat Politik Universitas Lampung (Unila), Dedy Hermawan,
menyebut ada dua sektor yang paling mendesak untuk segera disentuh Bupati dan
Wakil Bupati Pesawaran, Nanda Indira Bastian dan Antonius Muhammad Ali, yakni
infrastruktur jalan dan pariwisata.
“Apabila
mencermati data, aspirasi masyarakat, serta potensi terbesar yang bisa
dikembangkan, maka dua sektor ini perlu menjadi prioritas pembangunan. Dengan
fokus pada infrastruktur dan pariwisata, kesejahteraan masyarakat Pesawaran
bisa semakin terakselerasi,” kata Dedy, Rabu (27/8/2025).
Selain
itu, lanjut Dedy, pelayanan publik di Pesawaran masih perlu ditingkatkan
meskipun menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data, indeks kepuasan masyarakat
cenderung naik dan Pesawaran sudah meraih predikat zona hijau kepatuhan standar
pelayanan. Namun, peringkat indeks reformasi birokrasi masih belum optimal.
“Inovasi-inovasi
layanan berbasis IT harus terus diwujudkan agar masyarakat merasakan pelayanan
prima yang berintegritas dan profesional. Hal ini penting terutama pada layanan
pendidikan, kesehatan, perizinan, dan infrastruktur,” kata Dedy.
Menurutnya,
Pesawaran juga memiliki potensi besar pada sektor pertanian. Karena itu,
program pembangunan sebaiknya berbasis integrasi antara wisata, pertanian, dan
perikanan.
“Program
yang dikembangkan sebaiknya berbasis komunitas agar ekonomi masyarakat semakin
tumbuh. Pemerintah harus hadir untuk memfasilitasi dan menjaga iklim yang sehat
bagi usaha kecil dan menengah. Sisi lingkungan tetap harus dijaga dengan
prinsip keberlanjutan,” jelasnya.
Dalam
konteks tata kelola pemerintahan, Dedy menekankan pentingnya digitalisasi.
Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi strategi untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
“Dengan
digitalisasi, masyarakat bisa ikut mengawasi jalannya roda pemerintahan. Hal
itu penting agar tata kelola lebih efektif dan terhindar dari permasalahan
hukum,” paparnya.
Dedy
juga mengingatkan adanya sejumlah tantangan yang akan dihadapi Nanda dan
Antonius selama lima tahun ke depan. Pertama, menyatukan kembali polarisasi
politik pasca pilkada guna memperkuat partisipasi pembangunan masyarakat.
“Kedua,
keterbatasan anggaran di tengah kebijakan efisiensi juga akan menjadi ujian.
Pemerintah Kabupaten Pesawaran harus mampu menyusun pembangunan dengan skala
prioritas dan menghindari program-program yang hanya bersifat pemborosan,
apalagi ada aturan baru dari Kementerian Keuangan terkait pembatasan sejumlah
item anggaran,” pungkasnya.
Sementara
itu, Akademisi Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Usep Syaipudin, juga
menilai Kabupaten Pesawaran memiliki potensi besar pada sektor pertanian,
pariwisata, dan perikanan. Namun, persoalan mendasar yang masih menjadi
penghambat adalah infrastruktur yang belum merata di sejumlah wilayah.
“Penguatan
infrastruktur dasar dan aksesibilitas perlu menjadi prioritas utama.
Pembangunan dan perbaikan jalan penghubung antarkecamatan, sentra produksi,
serta kawasan wisata akan membuat distribusi hasil pertanian maupun sektor
pariwisata berjalan lebih lancar,” ungkap Usep.
Selain
itu, ia menekankan pentingnya revitalisasi sektor pertanian dan perikanan.
Modernisasi alat pertanian, penyediaan pupuk serta bibit unggul, dan penguatan
hilirisasi melalui pengolahan hasil pertanian maupun perikanan akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat bawah.
Di
sektor pariwisata, Pesawaran yang memiliki garis pantai panjang dan sejumlah
destinasi unggulan perlu diarahkan pada pengembangan wisata berbasis ekonomi
kreatif. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga
membuka ruang lebih luas bagi pelaku UMKM lokal.
“Digitalisasi
promosi wisata dan UMKM harus segera dilakukan. Pemerintah daerah bisa
membangun platform resmi berupa website maupun marketplace untuk memperluas
jangkauan pemasaran produk lokal,” kata Usep.
Menurutnya,
ada tiga langkah strategis yang dapat segera diimplementasikan kepala daerah
baru, yakni perbaikan akses jalan utama menuju lokasi wisata unggulan, program
subsidi benih dan pupuk untuk petani, serta digitalisasi promosi wisata dan
UMKM lokal.
“Jika
tiga langkah awal ini bisa dilakukan secara konsisten, maka Pesawaran
berpeluang besar menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik
di Lampung,” pungkas Usep. (*)