Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 28 Agustus 2025

Pengamat: Prioritaskan Infrastruktur Jalan dan Pariwisata di Pesawaran

Oleh ADMIN

Berita
Pengamat Politik Universitas Lampung (Unila), Dedy Hermawan. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pengamat Politik Universitas Lampung (Unila), Dedy Hermawan, menyebut ada dua sektor yang paling mendesak untuk segera disentuh Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran, Nanda Indira Bastian dan Antonius Muhammad Ali, yakni infrastruktur jalan dan pariwisata.

“Apabila mencermati data, aspirasi masyarakat, serta potensi terbesar yang bisa dikembangkan, maka dua sektor ini perlu menjadi prioritas pembangunan. Dengan fokus pada infrastruktur dan pariwisata, kesejahteraan masyarakat Pesawaran bisa semakin terakselerasi,” kata Dedy, Rabu (27/8/2025).

Selain itu, lanjut Dedy, pelayanan publik di Pesawaran masih perlu ditingkatkan meskipun menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data, indeks kepuasan masyarakat cenderung naik dan Pesawaran sudah meraih predikat zona hijau kepatuhan standar pelayanan. Namun, peringkat indeks reformasi birokrasi masih belum optimal.

“Inovasi-inovasi layanan berbasis IT harus terus diwujudkan agar masyarakat merasakan pelayanan prima yang berintegritas dan profesional. Hal ini penting terutama pada layanan pendidikan, kesehatan, perizinan, dan infrastruktur,” kata Dedy.

Menurutnya, Pesawaran juga memiliki potensi besar pada sektor pertanian. Karena itu, program pembangunan sebaiknya berbasis integrasi antara wisata, pertanian, dan perikanan.

“Program yang dikembangkan sebaiknya berbasis komunitas agar ekonomi masyarakat semakin tumbuh. Pemerintah harus hadir untuk memfasilitasi dan menjaga iklim yang sehat bagi usaha kecil dan menengah. Sisi lingkungan tetap harus dijaga dengan prinsip keberlanjutan,” jelasnya.

Dalam konteks tata kelola pemerintahan, Dedy menekankan pentingnya digitalisasi. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi strategi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

“Dengan digitalisasi, masyarakat bisa ikut mengawasi jalannya roda pemerintahan. Hal itu penting agar tata kelola lebih efektif dan terhindar dari permasalahan hukum,” paparnya.

Dedy juga mengingatkan adanya sejumlah tantangan yang akan dihadapi Nanda dan Antonius selama lima tahun ke depan. Pertama, menyatukan kembali polarisasi politik pasca pilkada guna memperkuat partisipasi pembangunan masyarakat.

“Kedua, keterbatasan anggaran di tengah kebijakan efisiensi juga akan menjadi ujian. Pemerintah Kabupaten Pesawaran harus mampu menyusun pembangunan dengan skala prioritas dan menghindari program-program yang hanya bersifat pemborosan, apalagi ada aturan baru dari Kementerian Keuangan terkait pembatasan sejumlah item anggaran,” pungkasnya.

Sementara itu, Akademisi Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Usep Syaipudin, juga menilai Kabupaten Pesawaran memiliki potensi besar pada sektor pertanian, pariwisata, dan perikanan. Namun, persoalan mendasar yang masih menjadi penghambat adalah infrastruktur yang belum merata di sejumlah wilayah.

“Penguatan infrastruktur dasar dan aksesibilitas perlu menjadi prioritas utama. Pembangunan dan perbaikan jalan penghubung antarkecamatan, sentra produksi, serta kawasan wisata akan membuat distribusi hasil pertanian maupun sektor pariwisata berjalan lebih lancar,” ungkap Usep.

Selain itu, ia menekankan pentingnya revitalisasi sektor pertanian dan perikanan. Modernisasi alat pertanian, penyediaan pupuk serta bibit unggul, dan penguatan hilirisasi melalui pengolahan hasil pertanian maupun perikanan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat bawah.

Di sektor pariwisata, Pesawaran yang memiliki garis pantai panjang dan sejumlah destinasi unggulan perlu diarahkan pada pengembangan wisata berbasis ekonomi kreatif. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga membuka ruang lebih luas bagi pelaku UMKM lokal.

“Digitalisasi promosi wisata dan UMKM harus segera dilakukan. Pemerintah daerah bisa membangun platform resmi berupa website maupun marketplace untuk memperluas jangkauan pemasaran produk lokal,” kata Usep.

Menurutnya, ada tiga langkah strategis yang dapat segera diimplementasikan kepala daerah baru, yakni perbaikan akses jalan utama menuju lokasi wisata unggulan, program subsidi benih dan pupuk untuk petani, serta digitalisasi promosi wisata dan UMKM lokal.

“Jika tiga langkah awal ini bisa dilakukan secara konsisten, maka Pesawaran berpeluang besar menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Lampung,” pungkas Usep. (*)

Editor Sigit Pamungkas