Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 17 September 2025

Akses Jalan Tembus Way Nipah–Tampang Tua Segera Dibuka, Warga Pematangsawa Sambut Gembira

Oleh Sayuti

Berita
Sekdakab Suaidi bersama para Kepala Pekon usai rapat membahas rencana pembangunan jalan tembus dari Way Nipah menuju Pekon Tampang Tua, Rabu (17/9/2025). Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Tanggamus – Harapan panjang masyarakat delapan pekon (Desa) di Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, akhirnya mulai menemukan titik terang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus bersama camat dan para kepala pekon resmi membahas rencana pembangunan jalan tembus dari Way Nipah menuju Pekon Tampang Tua, Rabu (17/9/2025).

Proyek ini akan dimulai secara bertahap dengan membuka badan jalan yang selama ini hanya berupa jalan setapak, sulit dilalui, dan menjadi hambatan utama aktivitas warga pesisir.

Rapat koordinasi yang digelar di ruang kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus itu dihadiri oleh Sekdakab Suaidi, Sekretaris Inspektorat Gustam, Kepala Pelaksana BPBD Irvan Wahyudi, Camat Pematangsawa Syaifuddin, serta sembilan kepala pekon di wilayah selatan Pematangsawa, yaitu Pekon Way Nipah, Teluk Brak, Karang Brak, Tirom, Kaur Gading, Way Asahan, Martanda, Tampang Tua, dan Tampang Muda.

Camat Pematangsawa, Syaifuddin, menjelaskan bahwa langkah awal pembangunan adalah memastikan status lahan yang akan dibuka. Kepala pekon diminta menyiapkan dokumen hibah tanah dari masyarakat agar proses pembukaan jalan tidak terkendala secara hukum.

“Dengan terbukanya akses darat ini, wilayah selatan Pematangsawa akan lebih terbuka. Dampaknya akan terasa di semua lini, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Syaifuddin.

Jalur yang akan dibangun berbeda dari jalur lama yang sempat dibuka melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Jalur baru ini direncanakan berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai, dengan lebar badan jalan sekitar delapan meter. Pembukaannya akan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, melalui kerja sama antarpekon, sementara Pemkab akan membantu penyediaan alat berat.

“Pembangunan dilakukan secara multi years mengingat keterbatasan anggaran. Pada tahap awal, fokus diarahkan pada pembukaan badan jalan. Pengaspalan belum masuk dalam rencana tahap pertama,” jelas Syaifuddin.

Ia juga memastikan bahwa trase jalan baru ini tidak akan melintasi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), sehingga proyek pembangunan tidak akan berbenturan dengan kawasan konservasi.

Antusiasme masyarakat pun tinggi. Toto, nelayan asal Teluk Brak, mengaku jalan ini akan sangat membantu akses pemasaran hasil tangkapan. “Selama ini kami harus lewat laut atau jalan setapak. Kalau sudah ada jalan darat, hasil tangkapan bisa lebih cepat dan aman sampai ke pasar,” katanya.

Hal senada disampaikan Nursak, petani di Pekon Tampang Tua. Ia berharap jalur ini akan mempermudah distribusi hasil pertanian. “Akses kami sempit dan licin. Kalau jalan ini terwujud, hasil panen bisa langsung dibawa ke pasar tanpa kendala,” ungkapnya.

Rencana pembukaan jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi menjadi simbol harapan bagi masyarakat pesisir selatan Tanggamus untuk lepas dari keterisolasian, serta menuju kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. (*)


Editor Sigit Pamungkas