Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 06 Oktober 2025

93 Bencana Terjadi, Pemprov Lampung Siapkan Strategi Antisipasi Musim Hujan

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sejak awal Januari hingga 6 Oktober 2025, Provinsi Lampung mengalami 93 kejadian bencana dengan dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Dari jumlah itu, bencana banjir mendominasi sebanyak 73 kejadian, disusul cuaca ekstrem 16 kejadian, dan tanah longsor 3 kejadian.

Akibat berbagai peristiwa tersebut, 14 warga meninggal dunia, sementara 283.989 orang lainnya terdampak, baik menderita maupun harus mengungsi. BNPB juga melaporkan kerusakan 1.806 unit rumah, terdiri dari 1.513 rusak ringan, 151 rusak sedang, dan 142 rusak berat. Sejumlah fasilitas umum juga terdampak, termasuk tiga unit sekolah dan satu rumah ibadah.

Menyikapi kondisi ini, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan yang diprediksi akan meningkatkan risiko banjir hingga awal 2026.

“Penanganan banjir harus dilakukan secara serius, terencana, dan terukur. Normalisasi sungai, perbaikan drainase, pemeriksaan pintu air, serta optimalisasi waduk dan embung tidak boleh menunggu banjir datang,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Jihan menyebut strategi jangka pendek yang akan ditempuh antara lain pembentukan posko siaga banjir, edukasi masyarakat, serta koordinasi lintas instansi untuk mempercepat respons darurat. Pemprov juga menyiapkan pompa mobile, bantuan logistik, dan peralatan kebersihan melalui BPBD Lampung.

Sementara untuk strategi jangka panjang, pemerintah daerah menekankan pengendalian tata ruang dan pelestarian lingkungan. Selain itu, Pemprov akan memperkuat sistem peringatan dini berbasis data BMKG yang terintegrasi dalam dashboard online, serta berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dalam pengaturan debit air.

“Banjir bukan hanya urusan pemerintah. Semua pihak harus terlibat, termasuk masyarakat dan dunia usaha, agar mitigasi bisa berjalan efektif,” kata Jihan. (*)


Editor Sigit Pamungkas