Berdikari.co, Tulang Bawang – Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang menegaskan komitmen menjaga keharmonisan dengan Kabupaten Mesuji melalui Rapat Fasilitasi Pelacakan dan Pemasangan Pilar Batas Daerah yang digelar di Ruang Rapat Utama Lantai II Kantor Bupati Tulang Bawang, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Tulang Bawang, Qudrotul Ikhwan, dan dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten Mesuji serta sejumlah unsur terkait dari pemerintah provinsi.
Upaya penegasan batas wilayah ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kejelasan administrasi pemerintahan, sekaligus mencegah potensi gesekan di lapangan. Bupati Qudrotul Ikhwan menegaskan, penyelesaian batas daerah harus dilandasi semangat musyawarah dan kedamaian.
“Penegasan wilayah itu penting, tetapi jangan sampai menjadi sumber konflik. Semua pihak harus mengedepankan dialog dan kesepahaman bersama demi kepentingan masyarakat,” ujar Qudrotul Ikhwan dalam sambutannya.
Ia menambahkan, batas wilayah yang jelas tidak hanya penting untuk kepastian hukum, tetapi juga menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan yang berkeadilan. Tanpa batas yang pasti, kata dia, pemerintah akan kesulitan menata ruang, mengatur distribusi anggaran, serta menyusun program infrastruktur yang tepat sasaran.
“Kondisi yang tidak jelas seringkali menimbulkan kebingungan dalam pelaksanaan program pembangunan, bahkan bisa memengaruhi minat investor. Karena itu, kami ingin batas wilayah ini menjadi dasar yang kuat bagi arah pembangunan ke depan,” jelasnya.
Langkah Tulang Bawang dan Mesuji yang memilih menyelesaikan persoalan batas melalui jalur musyawarah dinilai sebagai contoh penyelesaian yang konstruktif dan beradab. Proses ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan komunikasi antarwilayah lebih efektif daripada konfrontasi.
Selain memperkuat hubungan antardaerah, penegasan batas juga diharapkan memperlancar pelayanan publik dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan batas administratif yang disepakati bersama, tata ruang akan lebih tertata, potensi sengketa berkurang, dan pembangunan dapat berjalan selaras.
Semangat damai yang menjadi bagian dari filosofi Tulang Bawang—Udang Manis (Unggul, Damai, Aman, Nyaman, Guyub, Mandiri, Agamis, Natural, Inovatif, dan Sejahtera)—terus dijaga sebagai nilai utama dalam mengelola pemerintahan dan membangun daerah.
Dengan mengedepankan musyawarah dan saling pengertian, Tulang Bawang dan Mesuji memberi contoh bahwa penyelesaian persoalan batas bukan sekadar urusan peta dan pilar, tetapi juga cerminan kedewasaan dan semangat persaudaraan antarwilayah di Bumi Lampung. (*)