Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 13 Oktober 2025

Sasa Chalim: Banyak Korban Kekerasan di Lampung Tidak Melapor

Oleh Redaksi

Berita
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Sasa Chalim. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Sasa Chalim, menyoroti masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Lampung. Ia menilai, kekerasan tersebut tidak hanya terjadi pada kasus yang terdata secara resmi, namun juga banyak yang tidak terlaporkan.

"Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memang banyak kita jumpai, baik yang terdata maupun tidak. Itu pasti ada, karena beberapa laporan juga masuk melalui media sosial seperti Instagram,” ungkapnya, Jumat (10/10/2025).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Lampung diharapkan lebih aktif dalam memberikan pendampingan kepada para korban. Sebab, dampak kekerasan seksual tidak hanya menyentuh sisi psikologis, tetapi juga fisik dan kesehatan korban.

"Dampak dari kekerasan seksual bukan hanya pada psikologis korban, tetapi juga fisik. Jika kekerasan seksual menyebabkan infeksi menular seksual (IMS), maka dampaknya bisa berlanjut pada kesehatan reproduksi,” kata Sasa.

"Apalagi jika pelaku sering berganti pasangan, ini berisiko tinggi terhadap IMS dan juga kehamilan yang tidak diinginkan. Dampaknya kemudian bisa berlanjut pada ekonomi korban,” sambungnya.

Sasa menekankan pentingnya kolaborasi antara Komisi V DPRD Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mengawal setiap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memastikan pendampingan psikologis dan hukum berjalan maksimal.

"Kami berharap Komisi V bersama Pemprov Lampung dapat ikut serta dalam mendampingi korban, mengawal setiap kasusnya, dan membantu agar kondisi psikologis korban bisa segera pulih,” ujar Sasa.

Ia juga mengingatkan bahwa pelaku kekerasan sering kali merupakan orang terdekat korban. Kondisi ini membuat masyarakat harus lebih waspada dan berhati-hati dalam menjaga anak-anak.

"Pelaku biasanya orang terdekat, dan kadang kita sulit percaya, masa iya begitu. Kadang paman, bahkan ayah sambung bisa menjadi pelaku. Karena itu, sebagai perempuan dan juga orang tua, kita harus hati-hati, mawas diri, dan jangan mudah percaya terhadap orang lain,” tegasnya.

Selain di lingkungan keluarga, Sasa menyebut kekerasan juga bisa terjadi di lingkungan sekolah. Ia berpesan kepada para orang tua agar tidak langsung menyalahkan anak jika menjadi korban, tetapi mendengarkan dan mendampingi dengan empati.

"Jika ada korban seperti itu, jangan langsung marahi anaknya atau menyalahkan korban. Kita harus mendengarkan terlebih dahulu, dan pelaku harus diproses sesuai hukum agar ada efek jera,” pungkasnya. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Senin 13 Oktober 2025 dengan judul "Sasa Chalim: Banyak Korban Kekerasan Tidak Melapor”

Editor Didik Tri Putra Jaya