Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 31 Oktober 2025

Selamat Bertugas Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf

Oleh Redaksi

Berita
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara Sertijab Kapolda Lampung dari Irjen Pol Helmy Santika kepada Irjen Pol Helfi Assegaf di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025) malam. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) sejumlah kapolda, termasuk Kapolda Lampung, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025) malam.

Dalam sertijab tersebut, Irjen Pol Helfi Assegaf resmi dilantik sebagai Kapolda Lampung, menggantikan Irjen Pol Helmy Santika. Sebelum dipercaya memimpin Polda Lampung, Helfi menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri.

Selain Kapolda Lampung, Irjen Pol Rusdi Hartono menyerahkan jabatan Kapolda Sulawesi Selatan kepada Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo. Sementara Irjen Pol Viktor Theodorus Sihombing dilantik menjadi Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, menggantikan Irjen Pol Hendro Pandowo.

Kemudian, Irjen Pol Agus Nugroho yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Tengah kini dipercaya sebagai Kadivkum Polri. Posisinya digantikan oleh Irjen Pol Endi Sutendi, yang sebelumnya menjabat Waastamaops Kapolri. Selain itu, jabatan Kasetum Polri juga berganti dari Brigjen Pol Nanang Chadarusman kepada Kombes Pol Emi Sumijati, yang sebelumnya menjabat Psikolog Kepolisian Madya Tk I SSDM Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan bahwa rotasi jabatan ini merupakan bagian dari mekanisme pembinaan karier yang terencana dan berkelanjutan di tubuh Polri.

“Rotasi dan promosi jabatan ini adalah bentuk penyegaran organisasi sekaligus komitmen Kapolri dalam memperkuat soliditas, profesionalisme, dan efektivitas kinerja Polri di seluruh lini,” ujar Trunoyudo.

Ia menambahkan, dinamika jabatan tersebut juga menjadi bentuk regenerasi kepemimpinan agar mampu menyesuaikan dengan tantangan tugas kepolisian di era modern.

“Setiap pejabat yang mendapat amanah baru diharapkan dapat segera beradaptasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sesuai dengan semangat Presisi yang menjadi pedoman utama Polri,” tandasnya.

Sekadar diketahui, Irjen Pol Helfi Assegaf lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 22 April 1970. Ia menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 1992. Helfi juga mengikuti berbagai program pendidikan kepolisian, termasuk PTIK (2004–2005), Sespimen (2008), dan Sepimti (2018). Ia memperdalam keahlian investigasi keuangan dan tindak pidana lintas negara di Amerika Serikat, Belanda, dan Thailand.

Selama perjalanan karirnya di Kepolisian Republik Indonesia, Helfi banyak menghabiskan waktu di bidang reserse, khususnya dalam penanganan kejahatan ekonomi.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) di Bareskrim Polri sekaligus Ketua Satgas Pangan Polri.

Namanya mencuat berkat keberhasilannya membongkar sejumlah kasus besar. Pada 2022, ia memimpin penyidikan dugaan penyelewengan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan aktif memberantas jaringan judi online.

Sebagai Ketua Satgas Pangan, Helfi juga mengungkap praktik curang produsen beras premium yang mengoplos produk mereka.

Saat memimpin Polda Lampung nanti, Irjen Pol Helfi Assegaf sudah dihadapkan pada sejumlah kasus besar yang menunggu penyelesaian. Di antaranya kasus dugaan korupsi proyek strategis nasional Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur.

Dalam laporan disebutkan, kejahatan terkait tanam-tumbuh dan pembebasan lahan proyek strategis nasional tersebut menyebabkan kerugian negara sekitar Rp43,3 miliar.

Kabar terbaru, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung telah menetapkan dua tersangka baru dalam kasus itu, yakni Hasanudin dan Ridwan, warga Desa Negeri Agung, Kecamatan Margatiga.

Sebelumnya, Polda Lampung telah menetapkan total 13 tersangka dalam perkara korupsi proyek Bendungan Margatiga, baik yang sudah divonis maupun yang masih dalam proses penyidikan.

Kasus lainnya adalah jaringan senjata api rakitan dan amunisi ilegal. Dari kasus curanmor di Kabupaten Tanggamus, terbongkar jaringan besar yang memproduksi senjata api rakitan dan menjual amunisi ilegal hingga ke luar provinsi.

Selanjutnya, kasus kaburnya empat tahanan narkoba kelas kakap Polda Lampung yang hingga kini belum tertangkap sejak 6 Desember 2023.

Keempat tahanan tersebut merupakan jaringan sabu asal Aceh, masing-masing bernama Muslim (barang bukti 30 kg sabu), Maulana (58 kg), M. Nasir (30 kg), dan Asnawi (58 kg).

Polda Lampung baru berhasil menangkap dua pelaku penjemput tahanan yang kabur di wilayah Aceh, yakni M. Yusuf (52) dan Sari Purwati (28).

Kasus terakhir yang menjadi perhatian adalah dugaan tindak pidana kekerasan pada kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (Unila) yang digelar pada November 2024.

Dalam kasus ini, Polda Lampung telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Jumat 31 Oktober 2025 dengan judul "Selamat Bertugas Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf”

Editor Didik Tri Putra Jaya