Berdikari.co, Bandar Lampung – Kebakaran kembali melanda kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, Selasa (4/11/2025) pagi. Api yang menjalar di area sekitar 15x15 meter itu diduga berasal dari aktivitas pembakaran sampah yang ditinggalkan warga.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, Irman Saputra, mengatakan pihaknya menerima laporan dari salah satu pekerja TPA bernama Roni sekitar pukul 09.48 WIB. Tak lama setelah laporan diterima, tiga unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi dari Pos Teluk Betung Timur, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung Utara.

“Unit pertama tiba pukul 09.53 WIB, disusul dua unit lainnya pukul 10.00 dan 10.01 WIB. Respon kami sekitar lima menit,” jelas Irman.

Sebanyak 11 personel diterjunkan untuk memadamkan api. Setelah hampir satu jam berjibaku, kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 10.51 WIB dengan menghabiskan tiga tangki air.

Berdasarkan pemeriksaan awal, kebakaran diduga kuat dipicu pembakaran sampah yang dilakukan warga sekitar. Api kemudian menjalar cepat akibat angin kencang dan kondisi tumpukan sampah yang mudah terbakar.

“Menurut keterangan pelapor, ada warga yang membakar sampah lalu pergi meninggalkannya. Karena angin cukup kencang, api merambat ke tumpukan lain. Namun penyebab pastinya masih menunggu hasil penyelidikan pihak berwajib,” tambahnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun petugas masih melakukan pendinginan di sejumlah titik untuk mencegah api muncul kembali dari sisa bara di tumpukan sampah. Nilai kerugian materiil belum dapat diperkirakan.

Irman mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah sembarangan, terutama saat cuaca panas dan berangin. “Kebakaran di area terbuka seperti TPA sangat mudah meluas. Kami minta masyarakat lebih hati-hati,” ujarnya.

Dinas Damkarmat mencatat, dalam dua hari terakhir telah terjadi tiga peristiwa kebakaran di wilayah Bandar Lampung. Sebagian besar disebabkan oleh faktor cuaca panas dan kelalaian warga yang melakukan pembakaran di area terbuka. (*)