Berdikari.co,
Bandar Lampung - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Dalom 1 milik Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Lampung resmi melakukan pelayaran perdana dengan mengangkut
100 penumpang dan 88 unit kendaraan.
KMP
Dalom 1 melayani penyeberangan penumpang dan kendaraan melalui Dermaga
Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Jumat (14/11/2025). Kapal ini
memiliki kapasitas 200 penumpang dan 200 unit kendaraan. Selanjutnya, kapal
akan melayani penyeberangan melalui Dermaga 4 Pelabuhan Bakauheni.
Gubernur
Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, melaunching langsung KMP Dalom 1. Dalam
sambutannya, Mirzani mengatakan momen ini menjadi sejarah bagi Pemprov Lampung
karena untuk pertama kalinya memiliki kapal penyeberangan sendiri.
Ia
menjelaskan bahwa Provinsi Lampung dan Banten adalah dua provinsi terdepan yang
menjadi pintu utama konektivitas antara dua pulau terbesar di Indonesia. Karena
itu, keberadaan kapal milik pemerintah daerah menjadi tonggak penting dalam
meningkatkan pelayanan dan peran Lampung sebagai gerbang Sumatera.
“Penyeberangan
ini sangat vital. Setiap hari ribuan kendaraan, barang, dan penumpang melintas
membawa harapan dari satu pulau ke pulau lainnya. Jalur ini adalah tulang
punggung ekonomi,” ujar Mirzani.
Gubernur
menuturkan bahwa penyeberangan antara Lampung dan Banten memiliki sejarah
panjang. Jalur ini pertama kali dibuka pada tahun 1912 oleh Pemerintah Hindia
Belanda. Kemudian pada tahun 1981, PT ASDP mulai beroperasi secara resmi dan
hingga kini menjadi salah satu rute tersibuk di Indonesia.
Selama
puluhan tahun, mobilisasi masyarakat antara Jawa dan Sumatera berlangsung
sangat intens. Di Lampung saja, dari total sekitar 9,5 juta penduduk, sekitar 7
hingga 8 juta merupakan masyarakat keturunan Jawa yang leluhurnya menetap
melalui jalur penyeberangan tersebut.
“Ratusan
tahun orang Lampung menyeberang ke Jawa untuk sekolah, bekerja, merantau,
bahkan menikah. Begitu juga sebaliknya, masyarakat Jawa datang dan menetap di
Lampung. Jalur ini bukan hanya ekonomi, tetapi juga jalur kultur,” ungkap
Mirzani.
Ia
menegaskan bahwa sebagai provinsi terdepan di Pulau Sumatera, Lampung memiliki
tanggung jawab besar untuk memastikan mobilitas masyarakat berjalan lancar.
“Keinginan ini sudah ada sejak 90 tahun lalu. Alhamdulillah hari ini bisa
terwujud. Ini bukan hanya impian saya, tetapi impian para pemimpin Lampung
sejak dulu,” ujarnya.
Saat
ini terdapat sekitar 65 kapal yang melayani rute penyeberangan Bakauheni–Merak
selama 24 jam. Kehadiran kapal milik Pemprov Lampung menjadi peluang besar
untuk memperluas pelayanan publik.
“Kami bangga diberi kesempatan menjadi bagian dari 65 kapal yang beroperasi
setiap hari melayani masyarakat,” kata Gubernur.
Mirzani
juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan, Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat, dan PT ASDP Indonesia Ferry. Menurutnya, proses
perizinan hingga penyediaan fasilitas tidak lepas dari dukungan kuat pemerintah
pusat dan BUMN terkait.
“Kami
sangat berterima kasih kepada Dirjen Perhubungan Darat, kepada Menteri
Perhubungan yang tiga sampai empat tahun lalu telah memberikan izin, dan kepada
PT ASDP yang telah menyediakan fasilitas serta berkolaborasi dengan Pemprov
Lampung,” ungkapnya.
Kepala
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, menambahkan pada
hari pertama operasional KMP Dalom 1 langsung mengangkut 100 penumpang dan 88
unit kendaraan campuran, mulai dari truk hingga mobil pribadi.
“Hari pertama operasional Kapal Dalom 1 ada 100 penumpang dan 88 kendaraan
campuran. Ada truk, kendaraan pribadi, dan lainnya. Alhamdulillah langsung
operasional,” kata Bambang.
Ia
menyampaikan bahwa untuk sementara KMP Dalom 1 melayani penyeberangan melalui
Dermaga 4. Pemprov Lampung juga tengah menyiapkan layanan eksekutif untuk kapal
tersebut.
Bambang
menjelaskan izin lintasan telah terbit, namun proses negosiasi dengan PT ASDP
masih berlangsung.
“Pindah ke eksekutif ini proses perizinannya sedang berjalan. Izin lintasan
sudah keluar, sekarang tahap negosiasi dengan PT ASDP karena pelayanan
eksekutif itu milik PT ASDP,” jelasnya.
Menurutnya,
KMP Dalom 1 merupakan kapal baru yang diproduksi sejak Januari 2023 dan rampung
pada April 2025. Kapal ini menjadi salah satu armada dengan fasilitas
terlengkap di lintasan Merak–Bakauheni.
“Kapal ini kecepatannya 17 knot, dan saat uji coba bisa mencapai 16 knot.
Fasilitasnya lengkap, ada tiga ruang VVIP, dua lounge, ruang meeting, ruang
bisnis, ruang ekonomi, semuanya ber-AC. Saya pikir ini kapal paling bagus dan
nyaman,” tuturnya.
Sementara
itu, Direktur PT Dalom Lintas Berjaya, Chandra Damanik, menambahkan jarak
pelayaran Merak–Bakauheni sekitar 15 mil laut. Dengan kecepatan kapal 16 knot,
waktu tempuh diperkirakan hanya sekitar satu jam.
“Kalau jaraknya 15 nautical mile dan kita pakai 16 knot, ya kurang lebih satu
jam,” kata Chandra.
Ia
juga menjelaskan skema kerja sama antara Pemprov Lampung dan PT Dalom Lintas
Berjaya menggunakan pola Build, Operate, and Transfer (BOT).
“Skemanya sama seperti yang sudah kami informasikan. Kapal ini nanti pasti
menjadi milik Pemprov. Selama proses berjalan, kami yang masuk terlebih dahulu.
Pada saat kapal diserahkan ke Pemda, manajemennya tetap bisa beroperasi,”
imbuhnya. (*)

berdikari









