Berdikari.co, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung mengajukan tambahan kuota LPG 3 kilogram sebanyak 42.364 metrik ton untuk mengantisipasi potensi kelangkaan jelang akhir tahun 2025. Usulan ini disampaikan melalui Surat Gubernur Lampung Nomor 500-104/462HV.25/2025 kepada pemerintah pusat.
Kabid Energi pada Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek, mengatakan pasokan LPG 3 kg saat ini masih relatif aman. Kondisi tersebut terbantu dengan adanya penambahan 17 agen baru di berbagai wilayah. Meski demikian, penyaluran di lapangan menunjukkan konsumsi masyarakat jauh melebihi kuota yang telah ditetapkan.
“LPG 3 kg untuk sementara aman karena ada tambahan agen, walaupun kuota tambahan dari pusat belum turun. Realisasi penyaluran sampai Oktober sudah 108,09 persen atau melampaui kuota sebesar 8,1 persen,” jelas Sopian, Selasa (25/11/2025).
Berdasarkan prediksi Dinas ESDM dan Pertamina, konsumsi LPG 3 kg hingga akhir tahun diperkirakan naik lebih dari 11 persen. Sopian menyebut, pemerintah pusat biasanya menambah kuota berdasarkan realisasi. “Minggu kedua Desember baru turun penambahannya. Kita usul 19 persen, kemungkinan yang disetujui sekitar 11 persen dan itu sudah mencukupi sampai akhir tahun,” katanya.
Dalam laporan yang disampaikan ke pemerintah pusat, Pertamina Patra Niaga Retail Lampung memproyeksikan kebutuhan LPG 3 kg mencapai 239.437 metrik ton atau 109,91 persen dari kuota. Tanpa tambahan kuota, Lampung diperkirakan akan mengalami kekosongan stok pada 1 Desember 2025.
Berdasarkan data rumah tangga dan usaha mikro terdaftar, serta estimasi distribusi pengecer untuk periode Juli–Desember 2025, total kebutuhan LPG 3 kg mencapai 260.200 metrik ton.
Untuk menutup kekurangan tersebut, Pemprov mengusulkan penambahan kuota sebesar 42.364 metrik ton atau 19,45 persen dari alokasi tahun 2025. Usulan ini diharapkan dapat segera disetujui agar distribusi LPG 3 kg tidak terganggu menjelang masa konsumsi puncak akhir tahun. (*)

berdikari









