Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung memulai persiapan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2026, yang menjadi dasar perluasan akses layanan keuangan hingga masyarakat di wilayah terpencil.
Pembukaan Pelatihan Petugas SNLIK 2026 digelar di Kantor OJK Lampung, Rabu (26/11/2025), dipimpin langsung oleh Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, dan Kepala OJK Lampung, Otto Fitriandy.
Ahmadriswan menegaskan pentingnya kualitas data sebagai penentu arah kebijakan pemerintah dan OJK dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan masyarakat.
"Petugas lapangan memiliki peran yang sangat penting. Keakuratan dan validitas data yang Bapak/Ibu kumpulkan akan menjadi peta jalan bagi OJK dan Pemerintah Daerah dalam merancang program-program yang tepat sasaran," ujarnya.
Sementara itu, Otto Fitriandy menekankan bahwa hasil survei ini akan menjadi dasar strategis dalam menentukan langkah peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan di Lampung.
"Survei ini menjadi salah satu bagian dari kita dalam mengambil kebijakan strategis, supaya indeks literasi dan insklusinya meningkat," kata Otto.
Ia menambahkan bahwa perluasan akses keuangan tidak hanya bertumpu pada edukasi, tetapi juga pada ketersediaan layanan yang bisa dijangkau hingga ke daerah yang minim akses. Melalui SNLIK, OJK menargetkan data presisi yang dapat menjadi acuan untuk memperluas jangkauan layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat Lampung, termasuk yang berada di wilayah terpencil.
Pelatihan bagi petugas SNLIK akan berlangsung selama tiga hari, 26–28 November 2025. Kegiatan ini dirancang untuk memastikan para petugas memahami metode dan teknik pendataan secara seragam agar hasil survei pada 2026 memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. (*)

berdikari









